Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 44 (Mekanika Dasar): Pos Udara

4 Agustus 2021   17:42 Diperbarui: 4 Agustus 2021   17:47 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket yang dijatuhkan dari pesawat. Sumber: www.webassign.net

Ini sekali lagi merupakan manifestasi dari hukum inersia yang sama, yang mencegah kita melakukan perjalanan dengan cara Bergerac.*

*Cyrano de Bergerac, lihat artikel saya: Fisika untuk Hiburan 1: Mekanika Dasar, Cara Traveling Termurah.

Ketika berada di dalam pesawat, benda berat bergerak bersama-sama dengan pesawat itu, namun ketika dijatuhkan dan dipisahkan dari pesawat, benda berat tidak kehilangan kecepatan awalnya.

Ketika jatuh, benda berat itu terus bergerak di udara dengan arah yang sama dengan pesawat. Jika kedua geraknya, baik yang tegak lurus maupun horizontal, diresolusikan, maka hasilnya adalah beban berat itu menelusuri sebuah lintasan melengkung, yang mempertahankan benda berat tetap di bawah pesawat dengan syarat, tentu saja, bahwa pesawat itu tidak menyimpang dari jalur aslinya atau terbang lebih cepat.

Faktanya, benda berat mengikuti lintasan yang sama dengan benda yang dilemparkan secara horizontal, misalnya peluru yang ditembakkan dari sebuah pistol horizontal, yang akan bergerak dalam sebuah lintasan berbentuk busur yang berakhir di tanah.

Perhatikan bahwa semua disebutkan di atas akan berlaku jika resistansi udara diabaikan, karena sebenarnya udara menghambat gerakan vertikal dan horizontal, sehingga benda berat secara bertahap tertinggal di belakang pesawat.

Benda berat jatuh. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 15.
Benda berat jatuh. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 15.

Benda berat yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang bergerak tidak akan jatuh secara vertikal ke bawah, tetapi sepanjang sebuah lintasan yang melengkung.

Penyimpangan dari lintasan garis lurus mungkin cukup besar ketika pesawat berada di ketinggian dan terbang dengan cepat. Pada hari yang tidak berangin, benda berat yang dijatuhkan dari pesawat yang terbang pada ketinggian 1.000 meter dengan kecepatan 100 km/jam akan mendarat sekitar 400 meter di depan tempat yang berada tepat di bawah pesawat ketika benda berat itu dijatuhkan (lihat gambar di atas).

Kita akan menemukan jawaban atas masalah itu dengan cukup mudah, tentu saja asalkan kita mengabaikan resistansi udara. Rumus untuk menghitung panjang lintasan yang ditempuh benda berat dengan gerak yang dipercepat beraturan adalah: S = 1/2 gt^2 dimana t = (2S/g)^1/2. Ini berarti bahwa dari ketinggian 1.000 meter, benda berat membutuhkan waktu ((2 x 1.000)/9,8)^1/2 atau 14 detik untuk jatuh.

Dalam periode waktu ini benda berat akan bergerak maju secara horizontal sejauh (100.000/3.600) x 14 = 390 meter.

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 4 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun