Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 11 (Cairan): Cara Kerja Pemecah Es

27 Juli 2021   16:15 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:37 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arktika, pemecah es terbesar di dunia yang masih operasional. Sumber:https://inteng-storage.s3.amazonaws.com/img/iea/zDOZ3v03Gk/sizes/icebreakers-arktika_resize_md.jpg

Lalu apa hubungan semua ini dengan pemecah es? Pekerjaan pemecah es didasarkan pada prinsip fisika yang sama. Karena bagian kapal yang menjorok keluar dari air tidak lagi diimbangi oleh gaya apung air, maka kapal itu memperoleh berat "kering."

Pemecah es memotong es bukan hanya dengan memberikan tekanan tanpa akhir dengan busurnya. Hal itu dilakukan pemecah es biasa, dan hanya jika esnya tidak terlalu tebal.

Pemecah es sejati, seperti Krasin dan Yermak, dan Lenin yang bertenaga nuklir, bekerja dengan cara yang sangat berbeda. Pemecah es itu membawa busurnya ke atas permukaan es, dan bagian busur yang berada di bawah air sangat miring.

Saat keluar dari air, busur "memperoleh kembali" berat penuhnya, sebesar 800 ton pada pemecah es Yermak, dan dengan demikian meremukkan es di depannya. Untuk meningkatkan tekanan, air sering dipompakan ke dalam tangki busur pemecah es.
Cara ini digunakan jika es tidak terlalu tebal. Es yang lebih tebal dihancurkan dengan serudukan. Pemecah es mundur dan kemudian maju lagi, menabrak es yang menghalangi.

Bukan berat kapal, tetapi energi kinetik dari gerakannya yang berperan. Kapal ini sebenarnya digunakan sebagai semacam pendobrak. Hantamannya begitu kuat sehingga bahkan bisa meruntuhkan tembok es yang kokoh, setinggi beberapa meter.

Berikut adalah bagaimana penjelajah kutub N. Markov, yang mengambil bagian dalam ekspedisi terkenal pada 1932 di atas kapal Sibiryakov, menjelaskan cara kapal menembus es:

Di antara ratusan bongkahan es padat di tengah-tengah ladang es besar itulah Sibiryakov memulai pertempuran selama 52 jam. Selama 13 jam penuh, telegraf mesin mengirim signal dari "mundur dengan kecepatan penuh" hingga "maju dengan kecepatan penuh," ketika kapal menabrak es, menghancurkan es dengan busurnya, memanjat keluar untuk memecahkan es dan kemudian mundur untuk menyerang lagi.

Es setebal tiga perempat meter dihancurkan dengan susah payah. Setiap kali menghancurkan es, kapal hanya maju sejauh sepertiga dari panjangnya."

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 27 Juli 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun