Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bismut dengan Permainan Warna (Iridesensi) dalam Kristalnya

14 Juli 2021   03:25 Diperbarui: 16 Juli 2021   06:31 6247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kristal dan logam Bismut. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Wismut_Kristall_und_1cm3_Wuerfel.jpg

Suku Inca di Amerika Selatan menambahkan Bismut ke paduan perunggu untuk membuat senjata yang lebih keras, sedangkan orang Mesir kuno menggunakan mineral Bismut untuk membuat kosmetik mereka berkilau.

Bismut yang sangat getas memiliki sedikit kegunaan jika tidak dalam bentuk senyawa. Pigmen Bismut kuning digunakan dalam cat dan kosmetik, dan beberapa senyawa Bismut juga digunakan dalam obat-obatan. Paduan Bismut dan timah adalah bahan dalam alat penyiram api (fire sprinkler).

Senyawa Bismut paling penting yang digunakan sebagai obat adalah Bismut subsalisilat (C7H5BiO4), yang diresepkan dalam bentuk cair atau tablet untuk mengobati diare dan maag, dan sebagai kosmetik.

Bismut subgallat, dengan rumus kimia C7H5BiO6, umumnya digunakan untuk mengobati bau tak sedap dengan menghilangkan bau perut kembung dan tinja. Di Amerika Serikat, Bismut subgallat adalah bahan aktif dalam Devrom (deodoran internal), obat yang disetujui FDA untuk dijual bebas.

Bismut subgallat juga digunakan untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori dan dalam terapi luka. Sebagai deodoran internal, biasanya digunakan oleh individu yang telah menjalani operasi stoma gastrointestinal, operasi bariatrik, inkontinensia tinja, dan sindrom iritasi usus besar.

Sebuah kajian tersamar ganda (double blind study) pada 1974 melaporkan efektivitas Bismut subgallat sebagai deodoran perut kembung/tinja pada pasien ileostomi.

Bismut subgallat bisa menyebabkan lidah dan tinja menjadi hitam, tapi hanya sementara.

Pada 1974, ensefalopati reversibel dicatat dan diperiksa pada 4 pasien kanker usus besar yang menggunakan Bismut subgallat setelah reseksi abdominoperineal.

Bismut subgallat dikontraindikasikan jika terjadi hipersensitivitas terhadap zat tersebut, dan harus digunakan dengan hati-hati pada orang dengan penyakit hati atau penyakit ginjal, dan wanita hamil.

Penelitian reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol dengan baik pada manusia. Selama menyusui, sangat sedikit Bismut subgallat yang berpindah ke anak.

Kepustakaan:
1. Ekstra Farmakope Indonesia, Cetakan Pertama, Lembaga Farmasi Nasional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1974.
2. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
3. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
4. Diary Johan Japardi.
5. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 14 Juli 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun