Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Desa Sturbridge Kuno

16 Mei 2021   09:29 Diperbarui: 16 Mei 2021   12:07 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sturbridge Kuno, Oktober 2001.

Desa Sturbridge Kuno (Old Sturbridge Village) adalah sebuah museum hidup yang terletak di Sturbridge, Massachusetts, Amerika Serikat, yang menciptakan kembali kehidupan di pedesaan Inggris Baru (New England) selama 1790-an hingga 1830-an. Tentang Inggris Baru, lihat artikel saya: Makan Siang di Restoran Durgin Park: Sebuah Pengalaman yang Hampir Mustahil Bisa Diulang.

Desa Sturbridge Kuno adalah sebuah museum hidup terbesar di New England, dengan luas lebih dari 80 hektar. Desa ini mencakup 59 bangunan antik, tiga penggilingan bertenaga air, dan sebuah pertanian yang diolah. Para interpreter berkostum kuno mendemonstrasikan dan menafsirkan seni, kerajinan, dan pekerjaan pertanian abad ke-19. Museum ini populer di kalangan wisatawan dan siswa-siswi peserta wisata pendidikan (anjangkarya, karyawisata).

Laman resmi desa ini adalah Old Sturbridge Village.

Saya melakukan kunjungan singkat ke Desa Sturbridge Kuno setelah mengunjungi Boston dan Cambridge pada Oktober 2001. Desa ini berjarak kurang dari 100 km dari Boston dan bisa dicapai dengan mobil dengan waktu tempuh kurang sedikit dari 1 jam, melewati jalan tol AS No. 90 (U.S. Route 90, U.S. Highway 90, US 90).

Ketika hendak men-scan foto-foto saya ke desa ini 20 tahun yang lalu, saya hanya menemukan selembar foto dan selembar kartu pos, yang berarti pada waktu itu saya kehabisan film kamera. Jadi hanya 2 lembar foto ini yang bisa saya bagikan dalam artikel ini kepada para pembaca.

dokpri
dokpri
Kartu pos Desa Sturbridge Kuno, dibeli pada Oktober 2001.

Sedikit sejarah Desa Sturbridge Kuno:
Orang-orang Indian Nipmuc atau Nipmuck adalah keturunan dari masyarakat adat Algonquian di Nippenet (tempat kolam air tawar), yang berhubungan dengan pusat Massachusetts dan bagian-bagian yang berbatasan langsung dengan Connecticut dan Rhode Island. Orang Inggris pertama kali bertemu dengan anggota suku tersebut pada 1630, ketika John Acquittamaug (orang Nipmuc) membawa jagung untuk dijual ke para kolonis yang kelaparan di Boston.

Sebelum kolonisasi oleh orang Eropa, orang Nipmuc mendiami Sungai Quinebaug. Pada awal abad ke-19, tanah tempat Desa Old Sturbridge sekarang berdiri adalah pertanian milik David Wight yang mencakup penggergajian, penggilingan gandum, dan kolam penggilingan. Kolam penggilingan itu digali pada 1795 dan masih mencatudayai penggilingan hingga saat ini.

Pada 1795, putra Wight pergi ke Boston untuk menjalankan bisnis atas nama ayahnya. Di Boston, dia membeli tiket Lotere Harvard yang merupakan teknik penggalangan dana untuk Universitas Harvard. Dia memenangkan $ 5.000 (setara dengan $ 81.700 hari ini). Dia memberi ayahnya uang untuk melunasi hipotek di pertaniannya, lalu menebang kayu dari rawa pohon cemara yang sekarang menjadi kolam penggilingan. Setelah penebangan selesai, mereka menggali kolam dengan lembu dan sekop. Keseluruhan proses ini memakan waktu 2,5 tahun.

Desa Sturbridge Kuno memiliki lebih dari 40 bangunan, termasuk bangunan yang telah dipugar, yang dibeli dan dipindahkan dari sekitar New England, serta beberapa rekonstruksi otentik, dan seluruh desa dibagi menjadi tiga bagian utama. Desa Pusat mewakili pusat kota, dengan kota hijau sebagai titik fokusnya. Pedesaan terdiri dari peternakan dan toko terpencil. Lingkungan Pabrik menampilkan berbagai bangunan komersial yang mengandalkan kolam penggilingan sebagai catudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun