Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hikmah Ramadan: Rehumanisasi Mulai dari Diri Sendiri

5 Mei 2021   05:20 Diperbarui: 5 Mei 2021   11:35 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rehumanisasi? Saya bukan menulis sebuah kata judul yang provokatif, menghakimi, apalagi untuk menimbulkan dampak yang tak mengenakkan. Ini hanya sebuah introspeksi diri yang sudah lama saya lakukan setelah cukup lama melihat dunia.

It takes all kind of characters to make the world go round.
Dibutuhkan semua jenis karakter untuk membuat dunia berputar.

Orang dengan karakter apapun mendapat izin yang sama untuk menempati bumi ini. Saya tidak mau menyebut karakter orangnya, tapi yang membuat saya khawatir bahkan ngeri adalah dampak kerusakan bagi banyak orang yang ditimbulkan oleh segelintir orang dengan  karakter tertentu.

Dalam artikel saya, Mewaspadai Keserakahan Melalui Panchatantra, Panchatantra menyimpulkan bahwa sumber segala masalah adalah keserakahan:
Di usia tua, rambut memutih,
Gigi menjadi longgar,
Mata dan telinga berhenti berfungsi dengan baik,
Tapi keserakahan tetap belia selama-lamanya.

Dan jika ditelusuri lebih jauh sampai ke akar-akarnya, keserakahan muncul dari desakan untuk memuaskan Mulut dan Perut, lihat artikel saya, Mulut dan Perut yang Tak Pernah Tidak Relevan, yang pada gilirannya disebabkan oleh masalah mencari nafkah yang menjadi rumit, dan tatkala masalah mencari nafkah menjadi rumit, kita dipenuhi kelicikan dan kepalsuan serta ketidakjujuran dalam urusan manusia.

Jadi, uraian saya di atas sejauh ini sudah menggambarkan tentang dehumanisasi (kehilangan kemanusiaan) dan obatnya adalah mengganti huruf pertama kata ini dari "d" menjadi "r," rehumanasi (pemanusiaan kembali).

Grup band The Police pernah mengusung topik rehumanisasi ini dalam lagu mereka Rehumanize Yourself." Saya kutip lengkap teks lagu ini yang menunjukkan alasan bagi rehumanisasi itu (terjemahan bebas):
Dia keluar di malam hari dengan sepatu bot besarnya
Tak ada temannya yang bisa membedakan benar dengan salah
Mereka menendang seorang bocah sampai mati karena tak sekelompok
Kau harus merehumanisasi dirimu sendiri

Seorang polisi mengenakan seragamnya
Dia ingin memiliki senjata hanya untuk membuatnya tetap hangat
Karena kekerasan di sini adalah norma sosial
Kau harus merehumanisasi dirimu sendiri

Rehumanisasi dirimu sendiri 4x

Aku bekerja sepanjang hari di pabrik
Aku membuat mesin yang bukan untukku
Pasti ada alasan yang tak bisa kulihat
Kau harus merehumanisasi dirimu sendiri

Billy bergabung dengan Front Nasional
Dia selalu sedikit kerdil
(
Baris ini tidak saya muat karena berisi omongan tak pantas)
Kau harus merehumanisasi dirimu sendiri

Rehumanisasi dirimu sendiri 4x

Saya sangat yakin bahwa Gordon Matthew Thomas Sumner atau yang lebih dikenal dengan nama "Sting," beserta teman-temannya yang membuat lagu di atas pada 1981, akan sangat terperanjat jika mereka mengkaji ulang isi lagu ini dengan keadaan sekarang, tepatnya setelah melewati masa 40 tahun!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun