Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

10 Menit Bisa Bermain Harmonika: Sim-ak Metodenya

16 April 2021   03:40 Diperbarui: 16 April 2021   16:34 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harmonika adalah sebuah instrumen musik yang bisa saya mainkan sejak masih dikelas 4 SD. Tidak ada yang mengajari, dan di Sumatera Utara ini disebut "alam" atau "pakai feeling." Dengan berlalunya waktu, saya pun semakin memikirkan dan mengembangkan teknik bermain yang unik.

Selanjutnya, saya jadi punya hobi baru: mengajari anak-anak yang berminat main dan membelikan mereka harmonikanya.
Ini contohnya:
Percakapan dengan anak dari seorang penjual es degan:
Saya: Dek, mau om ajari main harmonika?
Anak: Harmonika itu apa om?
(Anak-anak lebih mengenal pianika, gabungan piano dengan harmonika, ketimbang harmonika itu sendiri. Saya jelaskan apa itu harmonika, dan saya katakan harmonikanya saya belikan dan dalam 10 menit adik ini sudah bisa memainkan lagu dengan harmonika).
Anak: Maulah om.
Saya pun meminta persetujuan ayah dari adik ini, dan pada kunjungan saya berikutnya saya pun membawakan si adik sebuah harmonika untuk pemula.
10 menit kemudian.........................
adik ini sudah bisa memainkan lagu Twinkle Twinkle Little Star.

Belajar itu bukan melulu memindahkan isi buku dan apa yang diajarkan oleh guru ke dalam otak, tetapi mengasah ketajaman pengamatan kita sehingga pemahamannya lebih mantap lagi. - Johan Japardi

Tanpa terasa, sampai dengan sebelum munculnya pandemi Covid-19, saya sudah punya persis 50 orang murid yang tersebar di mana-mana, yang termuda di antara mereka sekarang masih di kelas 1 SD, memecahkan rekor saya sendiri. Bukankah itu kebahagiaan?

Saya pun mengembangkan lebih lanjut teknik bermain saya, dengan menggunakan Metode Sim-ak (Simplifikasi-akselarasi) Johan Japardi yang saya invensi.

Sesuatu yang menurut orang sedunia sudah simpel, bila perlu disimplifikasi lebih lanjut untuk mengakselerasi pembelajaran dengan beban otak minimal. - Johan Japardi.

Sekarang, inilah metodenya, dengan aplikasi dalam pembelajaran bermain harmonika (menggunakan harmonika jenis Diatonik, 10 lubang, 20 not).

Orang Barat yang berpikir bahwa dia pintar melakukan kekeliruan besar (dan aneh), antara lain:
1. Memainkan instrumen musik apapun selalu mengacu ke not balok, padahal, seperti halnya artikel saya sebelumnya yang berisi uraian tentang kode Morse, not balok itu tidak bisa dinyanyikan, yang bisa dinyanyikan adalah NOT ANGKA. Logikanya saja, kita bebas, mau memainkan lagu dari A=1 kek, B=1 kek, terserah, semuanya do!
2. Dalam hal pembelajaran harmonika, oleh orang Barat masing-masing lubang pada harmonika diatonik mereka nomori, 1-10. Dan coba Anda tebak, nada do ada pada lubang ke berapa? 4! Siapa pun bisa memastikan bahwa orang yang belajar dengan tabulasi berdasar nomor lubang ini akan BUTA NADA. Yang lebih aneh lagi, memangnya nomor-nomor ini kelihatan ketika orang bermain harmonika, bukannya tertutup oleh mulut?

Selanjutnya, jangan mengajari anak memainkan harmonika mulai dengan do-re-mi......., walaupun cuma 8 nada dalam 1 oktaf (4 lubang, dengan tiap lubang yang menghasilkan 2 nada, 1 ditarik, dan 1 lagi ditiup). Kelihatannya simpel tapi harus disimplikasi lebih lanjut. Ini cara lama yang saya pakai dan hasilnya sangat tidak memuaskan dan anaknya kebingungan!

Sekarang kita Sim-ak:
1. Fokus pada 2 dari 8 nada (hanya 1 lubang)
2. Latih masing-masing pasangan nada dalam lubang yang sama. Setelah itu lanjut ke pasangan nada (lubang) berikutnya, total hanya 4 lubang.
Not angka lagu yang saya gunakan:
Lagu 1:
12121 12121 12121.....
34343 34343 34343.....
56565 56565 56565.....
71717 71717 71717..... (1 = do tinggi)

Catatan:
Urutan baris 1-3: tiup-tarik berulang-ulang.
Urutan baris 4: tarik-tiup berulang-ulang.

Lagu 2 (irama blus, asyik bagi anak-anak)
11221 11221 1122 1122 11221.....
Lanjut ke lubang 2 dan ulangi, dst.

Untuk bisa belajar, saya bahkan tidak perlu membuat skema nadanya. Sampai di sini saya sudah tidak usah repot, si anak pasti bisa menyambungkan sendiri nada dalam 1 oktaf.

Terakhir, masuk ke lagu sebenarnya, Twinkle Twinkle Little Star.

Dari awal sampai akhir, waktu yang dibutuhkan si anak hanya 10 menit atau kurang! Saya pun bisa lanjut mencari murid lain, yang sekarang saya tunda karena pandemi.

Catatan:
Untung tidak ada sekolah/kursus pembelajaran harmonika, kalau ada, saya bisa mereka persulit.
Bermain harmonika tidak mesti dipaksakan, bernafas biasa saja.
Yang membuat anak-anak menyukai harmonika adalah karena bisa dikantongi.

Jonggol, 16 April 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun