Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Joli-joli Kurban-Korban dan Tegur-tegor

11 April 2021   02:00 Diperbarui: 27 April 2021   05:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanan penggunaannya, sebuah kata bisa melahirkan varian baru yang hanya berbeda 1 fonem vokal, namun maknanya tidak berubah.

Kata joli (pasangan, kopel, bahasa Inggris: couple) saya gunakan untuk menyebutkan kata-kata tersebut, dan sejauh ini ada dua joli yang sudah saya kumpulkan, yaitu kurban-korban dan tegur-tegor.

Seperti diuraikan di atas, karena kurban = korban, dan tegur = tegor, maka KBBI tidak membedakan makna kurban dengan korban maupun tegur dengan tegor.

Terjadinya pembedaan penggunaan joli-joli kata ini adalah karena kecermatan si pengguna. Jadi kata "kurban" digunakan secara spesifik untuk menyebutkan hewan yang dikorbankan pada hari raya Iduladha.

Kata "tegur" (KBBI) sendiri lebih cenderung digunakan dengan makna "ucapan untuk mengajak bercakap-cakap" atau "ucapan untuk menyapa," sedangkan tegor lebih cenderung ke makna "celaan, kritik, atau peringatan (sentilan, jeweran)." Turunan dari kata ini, yaitu "keteguran" bermakna "keadaan sakit karena diganggu hantu, atau kesambet."

Jonggol, 11 April 2021

Johan Japardi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun