Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menua dengan Anggun (Growing Old Gracefully): Bilingual

10 April 2021   00:00 Diperbarui: 24 April 2021   12:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang sepuh dan anak.

Menua dengan anggun mengingatkanku pada Chu Tu, yang pernah menyenandungkan:

Telah tumbuh uban, beberapa ratus helai, di kepalaku.
Sesering mereka dicabut, masih banyak yang lain tumbuh bertaburan.
Lantas, mengapa tak berhenti mencabut, dan membiarkan saja si putih itu?
Siapa yang berdaya melawan sang benang keperakan?

Catatan:
Di masa hidup Chu Tu belum ada hair dye.

Terjemahan bebas dari buku Lin Yutang, the Importance of Living.

Jonggol, Natal 2020

Johan Japardi

Growing Old Gracefully

Growing old gracefully reminds me of Chu Tu, who once sang:

I've gained white hairs, some hundreds, on my head.
As often as they're plucked, still more grow in their stead.
Why not stop plucking, then, and let the white alone?
Who has the time to fight against the silvery thread?

Note:
In Chu Tu's lifetime, there was no hair dye yet.
 
Quoted from Lin Yutang's book, the Importance of Living.

Jonggol, Christmas 2020

Johan Japardi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun