Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bentuk Kata Tutur (Sapaan) Beretimologi Dialek Hokkien

7 April 2021   02:30 Diperbarui: 24 April 2021   12:53 4584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk tutur, orang China memiliki beberapa variasi:

1. Prefiks "en"
Pada zaman kuno, tatkala budi-pekerti (Jawa: pambudi atau pambudya) masih sangat diperhatikan, guru sangat dihormati sehingga disapa 恩師/恩师 enshi (guru yang sangat terhormat). Kata 恩/师 en sendiri bermakna kebaikan, budi, anugerah. Prefiks ini juga dipakai untuk sapaan lain sehingga ada kata 恩公 engong atau 恩人 enren yang diterjemahkan menjadi tuan penolong atau penolong (karena menyelamatkan jiwa atau memberikan pertolongan besar).

Di sini tampak jelas pengaruh ajaran Konfusianisme, dan ada pepatah 有恩报恩 有仇报仇 you en bao en you chou bao chou (ada budi balas budi ada dendam balas dendam).

Istilah-istilah yang dibawa oleh diaspora China berdialek Hokkien terkait prefiks "en" ini meninggalkan jejak dalam bahasa Betawi sehingga terdapat istilah engkong (kakek), encim (bibi paternal), engko (abang), enci (kakak), dll. Perubahan "en" menjadi "eng" pada "engkong" dan "engko" adalah untuk mempermudah pengucapan dengan mengatasi halangan bunyi (mirip 連濁 rendaku dalam bahasa Jepang https://en.wikipedia.org/wiki/Rendaku).

Ada juga istilah encik (paman paternal) yang di Malaysia berarti Tn., dan di Tanjungbalai Asahan, kata "encik" mengalami infleksi vokal menjadi "incek." Bedakan dengan "cik" di Malaysia yang berasal dari "ci" (kakak perempuan) dan maknanya menjadi Nn., dan cikgu merupakan singkatan dari Encik Guru (Tn. Guru, enshi di atas).

2. Prefiks 阿 a
Ini adalah padanan "si" dalam bahasa Batak dan Indonesia, misalnya si Ucok, si Butet, si Udin, dll.

Prefiks ini digunakan sebelum nama atau istilah persaudaraan bersukukata satu untuk menunjukkan kedekatan, contoh:
Nama: 阿豊/阿丰 Afeng (Hokkien: Ahong), 阿福 Afu (Hokkien: Ahok), 阿生 Asheng (Hokkien: Aseng), 阿林 Alin (Hokkien: Alim), dll.
Untuk nama, orang Hokkien kadang-kadang membalikkan posisi "a" dari prefiks menjadi sufiks (Hong-a, Hok-a, Seng-a untuk contoh di atas).

Istilah persaudaraan: 阿爹 adie (Hokkien: atia) atau 阿爸 aba (Hokkien: apa) yang bermakna ayah, 阿母 amu (Hokkien: abu) yang bermakna ibu, 阿姉 ajie (Hokkien: aci) yang bermakna kakak perempuan, 阿妹 amei (Hokkien: amoi) yang bermakna adik perempuan, dll.

Dialek Hokkien untuk 阿妹 amei,  yakni amoi, berhomonim dengan bahasa Inggris Amoy (dari Hokkien Emui) yang dalam bahasa Mandarin disebut 廈門/厦门 Xiamen.

Memang kerancuan sering timbul jika kita hanya memerhatikan bunyi bahasa tanpa mengacu ke aksaranya. Contoh paling menarik adalah dalam bahasa Jepang:
ねこのこのこのこのこのこのこのこはねこです。
neko no ko no ko no ko no ko no ko no ko no ko wa neko desu.
Anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari kucing adalah kucing.

Yang hanya bisa dibedakan jika kita mengacu ke kanjinya:
猫 の子 の子 の子 の子 の子 の子 の子 は 猫 です。

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun