Subhanallah....!!! Aku menangis, ketika diam-diam membuka -- buka handphone milik bapakku, handphone milik ibuku, dan kakakku.
Andai saja aku punya keberanian, maka hanya satu permintaan yang ingin aku sampaikan kepada mereka.
Apa itu ? " Mohoonnn, jangan kotori handphone-mu dengan maksiat. Tolooonggg, jangan gunakan handphone-mu untuk sedikitpun urusan maksiat. Subhanallah..."
Karena, aku membaca, ada chatingan yang sungguh porno, tidak senonoh di sana. Ada chatingan yang tidak pantas untuk orang beragama. Dan sangat tidak pantas untuk orang -- orang tua yang aku hormati.
Aku tahu, bukan bapak ibuku, yang menulis itu. Atau mencari gambar itu. Tulisan itu berasal dari teman-temannya bapakku, teman-temannya ibuku. Yang tentu juga sudah setua ibu atau bapakku. Yang pasti mereka juga orang orang yang pernah sekolah atau kuliah, artinya berpendidikan tinggi.
Dan aku yakin mereka punya anak-anak juga. Kenapa mereka tega menulis itu dengan fulgar, dengan sangat tidak malu. Kenapa? Apa memang mereka ingin mendidik kami kami ini -- anak-anaknya -- untuk menjadi anak-anak yang tidak tahu malu?
Apa mereka -- para orag tua itu -- ingin anak-anaknya menjadi bejat moralnya? Kenapa kami diajari dengan materi materi maksiat seperti itu?
Kalau aku punya keberanian, maka aku akan mengatakan : wahai bapak ibu, yang aku hormati, hentikan maksiat di handphonemu? Jangan kami diajarai menjadi anak-anak yang bejat, karena kami akan memikulmu kelak di akhirat.
Kalau kami sudah tidak lagi mulia dihadapan Allah, lalu siapa lagi yang akan memikulku di akhirat nanti?
Mengapa kalian tega menulis kata-kata porno, mengunggah gambar -- gambar porno? Berdialog barang barang porno, apakah itu tidak kau anggap sebagai maksiat? Kenapa tidak kau bakar saja handphonemu jika hanya untuk urusan maksiat? Tdak manfaat?
Sesungguhnyalah, kalian yang telah mengajari aku, kami semua untuk maksiat? Karena semula kami tidak tahu apa-apa, tidak tahu kata-kata kotor, tidak tahu gambar-gambar kotor, tidak mengerti apa artinya kata kotor?