Mohon tunggu...
JOE HOO GI
JOE HOO GI Mohon Tunggu... Penulis - We Do What We Want Because We Can

Author Blogger, Video Creator, Web Developer, Software Engineer, and Social Media Manager in Jogjakarta, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebilah Pisau Bernama Ormas FPI

7 Januari 2021   08:32 Diperbarui: 20 Januari 2021   04:52 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebilah Pisau Bernama Ormas FPI

Ormas tidak ubahnya sama dengan sebilah pisau. Bila sebilah pisau dalam kendali genggaman seorang yang gemar menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, maka boleh jadi sebilah pisau tersebut akan menjadi ancaman untuk melukai dan membunuh. Sebaliknya bila sebilah pisau itu dalam kendali genggaman seorang yang anti kekerasan, maka sebilah pisau tersebut tidak akan pernah menjadi ancaman untuk melukai atau membunuh.

Tegasnya kalau Negara mau menghukum ormas yang telah terbukti terpapar radikalism politik identitas dari ideologi khilafah Islamiyah, maka bukan ormasnya yang dilarang atau dibubarkan melainkan para elitenya yang sudah terpapar politik identitas dari ideologi khilafah Islamiyah itulah yang harus dihukum. 

Sebab kalau hanya ormasnya yang dilarang atau dibubarkan tapi membiarkan ideologi khilafah Islamiyah dan para elitnya tetap bebas eksis, maka dijamin dalam waktu dekat para elitenya akan mendirikan ormas kembali dengan nama ormas yang lain. 

Membubarkan FPI dengan membiarkan ideologi khilafah Islamiyah dan para elitenya bebas eksis, maka analoginya sama saja seperti memangkas rumput ilalang di tanah lapang tapi membiarkan akar-akar rumput tetap tertinggal di dalam tanah lapang.

Dalam tulisan ini saya tidak terjebak membahas perihal pelanggaran HAM terhadap kematian enam anggota laskar FPI yang ditembak mati oleh polisi di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 10 sebab dari jejak rekam digitalnya telah membuktikan kepada kita betapa FPI dari awal sampai sebelum dibubarkannya telah menolak konsep HAM yang dianggapnya sebagai paham liberal, sekular dan thogut. 

Serangkaian aksi intoleransi yang berujung kekerasan yang dilakukan oleh massa FPI terhadap hak-hak kaum minoritas seperti Syiah, Ahmadiyah, agama-agama lokal, Nasrani, Hindu dan berbagai kepercayaan minoritas lainnya telah membuktikan kepada kita betapa FPI tidak pernah memberikan penghormatan yang mendalam terhadap kelangsungan kehidupan HAM di Indonesia. 

Saya menjadi geli tiada habis pikir kepada sikap ganda KontraS dan YLBHI yang dulu getol di garda depan melakukan perlawanan kepada FPI sebagai ormas yang pada setiap aksi-aksinya selal;u bertentangan dengan prinsip Negara Hukum.. Bahkan menuntut kepada Negara agar ormas FPI dibubarkan. Tapi setelah berselangnya waktu, ketika Negara tampil memenuhi harapan masyarakat untuk membubarkan ormas FPI, mendadak  KontraS dan YLBHI malah menentang kebijakan Negara dan membela FPI.

Konklusinya, kalau substansial dari peristiwa pembubaran FPI diibaratkan seperti menghakimi sebilah pisau yang dijadikan biang kerok permasalahan terjadinya kekerasan dan bukan kepada pelaku yang mengendalikan sebilah pisau untuk melakukan kekerasan, maka analogi ini sama saja Negara telah gagal melakukan upaya deradikalisasi pada ormas FPI. Wallahu a'lam bish-shawabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun