Mohon tunggu...
JOE HOO GI
JOE HOO GI Mohon Tunggu... Penulis - We Do What We Want Because We Can

Author Blogger, Video Creator, Web Developer, Software Engineer, and Social Media Manager in Jogjakarta, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tingginya Krisis Kepercayaan Masyarakat terhadap Virus Corona

4 Oktober 2020   04:18 Diperbarui: 4 Oktober 2020   07:57 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal masyarakat diberi penyuluhan agar masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi jasad korban penderita virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 sebab sifat dasar dari virus tidak bisa menumpang hidup pada makhluk hidup yang sudah meninggal dunia.  Tapi realitasnya, masyarakat selalu dipertontonkan suguhan kejadian yang sebaliknya di mana protokol kesehatan diterapkan kepada jasad penderita virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 yang harus dibungkus plastik rapat-rapat dan kemudian ditaruh di dalam peti yang tertutup rapat tanpa ada kebocoran.

Sejak awal masyarakat diberi pemahaman dari gejala penyakit yang ditularkan virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 antara lain dari mulai gejala ringan seperti demam, pilek,batuk dan sakit kepala sampai gejala serius seperti sesak napas dan rasa tertekan pada dada. Tapi perkembangan waktu kemudian gejala ini tidak mengalami kepastian lagi, bahkan lebih parahnya lagi banyak penderita yang terpapar virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 tanpa mengalami gejala apapun alias sehat.

Alasan Krusial Ketiga

Sudah dirasakan oleh sebagian besar dari masyarakat betapa sejak merebaknya virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 di Indonesia ternyata pihak Rumah Sakit banyak menjadikan lahan bisnis untuk selalu meng-COVID-kan pasien yang meninggal dunia yang notabene bukan pasien virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. 

Dengan semakin banyak pasien yang meninggal akibat terpapar virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 maka pihak Rumah Sakit tentunya akan mendapatkan keuntungan anggaran berlipat dari Pemerintah. Banyak kasus terjadi pasien yang meninggal dunia di rumah sakit sudah distigmatisasi sebagai pasien virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 dan pemakaman pun dilakukan protokol kesehatan. Tapi ketika hasil swap test keluar ternyata pasien yang meninggal dunia tersebut bukan penderita virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. Keadaan ini sangat membuat keresahan di semua elemen masyarakat khususnya masyarakat yang merasa kenal dan dekat dengan korban.

Keresahan masyarakat ini dirasakan sama oleh Jenderal TNI AD (Purn.) Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah meminta kepada pihak Rumah Sakit untuk bersikap jujur dan transparan mengenai data kematian pasien virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. Jangan sampai tingginya angka kematian pasien virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 akibat dari data yang direkayasa sedemikian rupa oleh pihak oknum Rumah Sakit.

Jangan salahkan masyarakat jika keadaan yang corat-marut ini menjadi pintu masuk krisis kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. Jangan salahkan masyarakat jika mulai berani berasumsi liar perihal tingginya angka kematian pasien yang terpapar virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 disebabkan oleh akal-akalan dari pihak Rumah Sakit yang telah merekayasa data kematian pasien virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 agar anggaran dari Pemerintah bisa turun.

Kesimpulan

Tiga alasan krusial yang terurai di atas yang menjadi akar dari penyebab tumbuhnya krisis kepercayaan masyarakat yang signifikan terhadap keberadaan virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2.  Dibutuhkan kerja keras dari Pemerintah untuk mengintropeksi sebagai koreksi dari dalam perihal tingginya krisis kepercayaan masyarakat terhadap virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. 

Pemerintah harus cerdas ketika menerima laporan tingginya angka pasien yang terpapar virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2 aapakah sudah bersandarkan pada data yang valid ataukah sebaliknya bersumber pada data sepihak dari manuver akal-akalan Rumah Sakit yang sengaja mencari keuntungan besar melalui cara  meng-COVID-kan pasien yang meninggal dunia yang belum tentu terpapar virus Corona/Covid-19/SARS-CoV-2. Wallahu A'lam Bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun