Mohon tunggu...
JOE HOO GI
JOE HOO GI Mohon Tunggu... Penulis - We Do What We Want Because We Can

Author Blogger, Video Creator, Web Developer, Software Engineer, and Social Media Manager in Jogjakarta, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Patung Maria, Yesus, Kwam Im, Murugan Sampai Kwan Sing Tee Koen

8 Agustus 2017   02:10 Diperbarui: 5 Februari 2020   15:29 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini mencoba untuk membedah cara berpikir dari sebagian anak bangsa yang melakukan aksi perlawanan dan meminta Pemerintah Daerah kabupaten Tuban, Jawa Timur untuk melakukan perobohan terhadap patung dewa Kwan Sing Tee Koen. Padahal kondisi yang selama ini terjadi tidak ada keberatan satupun warga lokal di Kabupaten Tuban yang sebagian besar dari kaum Nahdiyin NU terhadap keberadaan patung dewa Kwan Sing Tee Koen (http://www.infomenia.net/2017/08/viralkan-inilah-penjelasan-konflik.html). 

Apa yang menjadi dasar mereka keberatan terhadap keberadaan patung dewa Kwan Sing Tee Koen milik umat Konghucu? Bukankah mereka paham kalau agama Konghucu merupakan salah satu agama resmi yang diakui di Indonesia yang kedudukannya sama dengan Agama resmi yang lain. Bukankah secara historis keberadaan vihara milik umat Konghucu sudah ada tersebar di seantero Indonesia sejak sebelum indonesia merdeka? Bukankah secara sosiologis, hubungan toleransi antara umat Islam dengan umat Konghucu di Tuban sudah terbina harmoni sejak ratusan tahun yang lalu tanpa kendala apapun?

Apakah mereka paham jika upaya merobohkan patung dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu sama saja mengusik kebangsaan dan keyakinan agama pihak lain yang tentunya sudah tidak sesuai lagi dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Apakah mereka paham bahwa Negara Kesatuan Republik  Indonesia (NKRI) adalah Negeri Kebangsaan yang multikultural?

Bagaimana jika mereka punya keyakinan beragama lantas bangunan dari keyakinan mereka dirobohkan? Mencobalah untuk intropeksi total, memahami kedewasaan berpikir, tidak arogan, tidak egois dan ingin mencari kemenangan sendiri sebelum mereka bersiap untuk mau merobohkan patung dewa Kwan Sing Tee Koen. Sebab ketika mereka merobohkan patung dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu, maka tindakan rasis vandalis mereka sama saja dengan mereka telah melukai hak keyakinan beragama dari saudara anak bangsa kita sendiri yang menganut Konghucu.

Jika alasan mereka karena Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu berasal dari China, maka bagaimana dengan patung Isa Al-Masih yang berdiri megah setinggi 35 meter di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan apakah mereka akan merobohkan juga mengingat Isa Al-Masih yang menjadi keyakinan umat Kristen berasal dari Negeri Nazareth, Israel dan bukan asli berasal dari Indonesia?

Jika alasan mereka karena Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu berasal dari China, maka bagaimana dengan patung Santa Maria yang berdiri megah setinggi 32 meter di Ambarawa Jawa Tengah, apakah mereka akan merobohkan juga mengingat Santa Maria yang menjadi keyakinan umat Katolik berasal dari Negeri Nazareth, Israel dan bukan asli berasal dari Indonesia?

Jika alasan mereka karena Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu berasal dari China, maka bagaimana dengan patung Dewi Kwam Im yang berdiri megah setinggi 23 meter di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, apakah mereka akan merobohkan juga mengingat Dewi Kwam Im yang menjadi keyakinan umat Buddha berasal dari Negeri Cina dan bukan asli berasal dari Indonesia?

Jika alasan mereka karena Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu berasal dari China, maka bagaimana dengan ratusan patung Buddha yang berdiri megah seukuran manusia dewasa dalam posisi duduk bertapa di Candi Borobudur, Kota Magelang, Jawa tengah, apakah mereka akan merobohkan juga mengingat Buddha Sidarta Gautama yang menjadi keyakinan umat Buddha berasal dari Negeri Nepal dan bukan asli berasal dari Indonesia?

Jika alasan mereka karena Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjadi keyakinan umat Konghucu berasal dari China, maka bagaimana dengan patung Dewa Murugan Subrahmanya yang berdiri megah setinggi 17 meter di kabupaten Langkat, Sumatera Utara, apakah mereka akan merobohkan juga mengingat Dewa Murugan Subrahmanya yang menjadi keyakinan umat Hindu berasal dari Negeri Tamil, India Selatan dan bukan asli berasal dari Indonesia?

Jika semua bangunan ibadah hendak mereka robohkan semua dengan alasan tidak memenuhi rasa Nasionalisme sebab bukan asli berasal dari Indonesia maka saya mau bertanya, bangunan ibadah dari Agama manakah yang menurut mereka pantas berdiri di Indonesia mengingat semua Agama yang berdiri di Indonesia tidak ada satu pun yang asli berasal dari Indonesia?

Jika diperkenankan saya memberikan nasihat kebangsaan kepada mereka yang anti kepada perbedaan hak keyakinan beragama, jika mereka tidak ingin keyakinan agama mereka diusik, maka mengapa mereka mengusik keyakinan agama pihak lain. Apa susahnya hidup kebersamaan dalam perbedaan mengingat Negeri kita yang multikultural? Sebagai penutup saya intisarikan semua tulisan saya ini dalam bentuk puisi. 

Adakah wacana berpikir kalian 

untuk melakukan perobohan 

patung Santa Maria 

yang dianut umat Katholik 

yang berdiri setinggi 42 meter 

di Kabupaten Ambarawa,Jawa tengah 

mengingat Santa Maria 

berasal dari negeri Nazareth, Israel

bukan berasal dari Indonesia? 


Adakah wacana berpikir kalian

untuk melakukan perobohan

patung Isa Al-Masih

yang dianut umat Kristen

yang dibangun setinggi 50 meter

di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan

mengingat Isa Al-Masih 

berasal dari negeri Nazareth, Israel

bukan asli berasal dari Indonesia? 


Adakah wacana berpikir kalian

untuk melakukan perobohan 

patung Dewi Kwam Im 

yang dianut umat Buddha 

yang dibangun setinggi 23 meter 

di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara 

mengingat Dewi Kwam Im 

berasal dari negeri China

bukan asli berasal dari Indonesia? 


Adakah wacana berpikir kalian

untuk melakukan perobohan 

patung DewaMurugan Subrahmanya

yang dianut umat Hindu 

yang dibangun setinggi 17 meter 

di Kabupaten Langkat,Sumatera Utara 

mengingat DewaMurugan Subrahmanya 

berasal dari negeri Tamil, India Selatan

bukan asli berasal dari Indonesia? 


Adakah wacana berpikir kalian

untuk melakukan perobohan 

patung dewa Kwan Sing Tee Koen 

yang dianut umat Konghucu 

yang dibangun setinggi 30 meter 

di Kabupaten Tuban,Jawa Timur 

mengingat Dewa Kwan Sing Tee Koen 

berasal dari negeri China

bukan asli berasal dari Indonesia? 


Jika maksud wacana berpikir kalian 

untuk melakukan perobohan 

hanya pada asal muasal agama 

bukan asli berasal dari Indonesia 

sehingga tidak memenuhi rasa nasionalisme 

lantas menurut pandangan kalian 

keyakinan agama yang manakah 

yang menurut kalian asal muasalnya 

asli berasal dari Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun