Mohon tunggu...
JOE HOO GI
JOE HOO GI Mohon Tunggu... Penulis - We Do What We Want Because We Can

Author Blogger, Video Creator, Web Developer, Software Engineer, and Social Media Manager in Jogjakarta, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beretiket Syetan Tapi Beretika Malaikat

8 April 2016   22:14 Diperbarui: 6 Februari 2020   04:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


mana yang harus saya pilih

manusia beretiket syetan

tapi beretika malaikat

atau manusia beretiket malaikat 

tapi beretika syetan?

 

manusia beretiket syetan

tapi beretika malaikat

adalah ketika berbicara di publik

tutur katanya mirip syetan

tapi moralnya mirip malaikat

karena tidak doyan korupsi

kalau perlu koruptor disikat habis

disiplin kerja tanpa kongsi dan upeti

 

manusia beretiket malaikat

tapi beretika syetan

adalah mirip profil pejabat negara masa kini

tutur katanya sangat merdu dan syahdu

membuat para pendengar terpukau

tapi moralnya mirip syetan

diam-diam sikat duit negara

kongsi di sana-sini upeti di mana-mana

 

anehnya lagi tiada habis pikir

manusia beretiket syetan tapi beretika malaikat

justru dimusuhi banyak

manusia beretiket malaikat

tapi beretika syetan

Puisi yang saya tulis di atas adalah komentar saya ketika saya melihat sosok seorang Ahok (manusia yang beretiket syetan tapi beretika malaikat) dan mereka yang anti Ahok (manusia yang beretiket malaikat tapi beretika syetan). Saya tidak akan mengomentari mereka yang anti Ahok dengan dalih membawa-bawa primordial sosok seorang Ahok yang minoritas, sebab primordialisme tidak akan memberikan jawaban yang berarti pada masyarakat Indonesia yang multikultural.

Saya hanya memberikan komentar kepada mereka yang anti sosok seorang Ahok karena etiket atau tutur kata yang disampaikan oleh seorang Ahok di depan publik di luar kepantasan, tapi mereka tidak mau melihat betapa dibalik etiketnya yang di luar kepantasan justru menyimpan etika atau moral yang menjunjung tinggi pada semangat etos kerja yang disiplin dan pemberantasan korupsi di lingkungan DKI Jakarta.

Mungkin bagi mereka yang biasa hidup dalam budaya hipokrit pasti acap menganggap lumrah terhadap sosok-sosok manusia beretiket malaikat tapi beretika syetan, sebaliknya akan menganggap aneh terhadap sosok seorang Ahok yang beretiket syetan tapi beretika malaikat. Sementara sosok seorang Ahok menolak segala pencitraan pada dirinya, dia memilih sosok apa adanya, tanpa dibuat-buat dan tanpa seolah-olah. 

Tegasnya sosok seorang Ahok menolak hidup bertopeng yang acap terjadi dalam budaya masyarakat hipokrit. Dia lebih cenderung memilih sosok manusia beretiket syetan tapi beretika malaikat. Meski makna dari beretiket syetan ini hanya disampaikan kepada mereka yang berperilaku mirip syetan, misal ketika sosok seorang Ahok berhadapan kepada sosok manusia beretika syetan maka keluarlah etiket seorang Ahok yang mirip syetan, tapi sebaliknya ketika sosok seorang Ahok berhadapan dengan sosok manusia beretika malaikat maka etiket seorang Ahok akan santun mirip malaikat.

Terlepas dari pro kontra sosok seorang Ahok, yang jelas Majalah Globe Asia edisi Januari 2015 telah menobatkan Ir. Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur Terbaik di Asia. 

Puisi saya yang berjudul Sang Pemimpin Beretiket Syetan Tapi Beretika Malaikat juga akan menanggapi kekawatiran dari Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang lebih mengharapkan sosok seorang Ahok yang sebaliknya yaitu bisa bergumul menyesuaikan diri dalam budaya hipokrit yaitu manusia yang beretiket malaikat tapi beretika syetan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun