Bagi saya, keluarga adalah tempat kita mencurahkan kasih sayang dan berkeluh kesah termasuk melampiaskan segala sesuatu yang kita rasakan.
Tanpa adanya keluarga, kita tidak bisa menjadi seperti sekarang ini dan kita juga tumbuh besar karena peran serta keluarga.
Menurut UU. No. 10 Tahun 1992, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau sumi-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI "1988", Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sejatinya, setiap keluarga terutama orang tua harus menerapkan rasa peduli dan perhatian kepada anaknya, supaya apa? Supaya kehangatan keluarga tetap terjaga dan memiliki keluarga yang harmonis.
Jika kehangatan keluarga sudah mulai memudar, maka akan terjadi beberapa permasalahan dalam keluarga yang akan berimbas kepada anak.
Anak menjadi kurang bahagia, sering cemas, atau depresi
Anak cenderung lebih pendiam dan antisosial
Anak bersikap agresif atau suka melakukan kekerasan
Anak kurang percaya diri
Kurang bersaing secara akademis
Berisiko memiliki masalah mental saat dewasa
Anak-anak merasa kehilangan kasih sayang, terutama jika terjadi perceraian
Pastinya semua orang tidak menginginkan beberapa kejadian di atas menimpa keluarganya, lalu bagaimana caranya? Pertama, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai fungsi keluarga.
Setelah kita mengetahui fungsi keluarga, maka baru lah kita menentukan cara simpleuntuk menambah kehangatan dalam keluarga.
- Jangan bertengkar dihadapan anak :Ketika seorang bapak dan ibu bertengkar dihadapan anak, maka psikologis anak akan terganggu dan kemungkinan terburuk adalah si anak akan mengalami depresi. Alhamdulillah orang tua saya tidak pernah bertengkar di hadapan anak-anaknya karena takut keluarga kami tidak harmonis.
- Saling memahami satu sama lain :Hal ini memang harus dilakukan dan disadari oleh masing-masing anggota keluarga. Saling memahami satu sama lain akan menambah keharmonisan keluarga dan meminimalisir adanya miss communication.Kebiasaan keluarga saya ketika ada salah paham, kami selalu membahas secara detailhingga menemukan solusi terbaik.
- Berkumpul dan interaksi :Menjadikan ruang keluarga sebagai salah satu pilihan untuk berkumpul dan berinteraksi antara orang tua dan anak adalah pilihan yang sangat tepat agar keluarga semakin hangat. Keluarga saya selalu membiasakan diri berkumpul di ruang keluarga ketika malam hari.
- Travelingbersama keluarga :Melakukan perjalanan ke suatu tempat wisata bisa dilakukan bersama keluarga. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari travelingseperti refreshpikiran, menambah kebahagiaan, dll. Waktu kecil, ibu saya selalu mengajak anak-anaknya untuk menikmati keindahan pantai dan jalan-jalan sejenak meninggalkan rutinitas.
Ada satu lagi cara yang dilakukan oleh ibu saya untuk tetap menceriakan dan menghangatkan keluarga.
Cara tersebut adalah mengajak saya dan adik saya memasak di dapur, ternyata moment memasak membuat kami semakin hangat.
Kami memasak apa saja yang ingin kami makan saat itu. Bukan hanya main course,tetapi juga kue, dll.
Ibu saya membagi tugas dalam memasak, misalnya saya bertugas untuk menggoreng dan adik saya memotong bahan, sedangkan ibu saya menyiapkan bahan dan bumbu yang akan digunakan.
Motivasi ibu mengajak kami melakukan masak bersama adalah semata-mata untuk mengajarkan kami beberapa hal.
- Menjalin Kebersamaan :Seperti keluarga pada umumnya, keluarga saya juga memiliki cara tersendiri untuk menjalin kebersamaan, salah satunya adalah dengan memasak bersama di dapur. Mengapa hal ini dilakukan? Karena saya jarang sekali ada di rumah dalam waktu yang lama, terhalang oleh tugas kerja di luar kota. Jadi, dengan memasak bersama kami dapat menjalin kebersamaan.
- Belajar Masak :Ibu saya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bisa memasak, memasak dalam keluarga kami harus bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Sehingga, apabila nantinya saya dan adik saya sudah menikah, maka diharapkan dapat membantu tugas istri maupun suami.
- Menyukai Dunia Masak :Basiclyibu saya memang menyukai dunia memasak dan di tambah lagi ketika saya masih bersekolah SMP saya mengambil jurusan Tata Boga. Saat ini, ibu saya juga memiliki bisnis yang bergerak di bidang catering kecil-kecilan yang di kelola oleh adik saya.
- Karena Menginginkan Suatu Masakan Tertentu :Memasak bersama yang kami lakukan terkadang semata-mata karena kami menginginkan suatu masakan tertentu yang kami inginkan hari itu. Terkadang kami juga mencoba beberapa menu masakan baru untuk bisa dinikmati oleh keluarga kami.
Itulah cara yang dilakukan oleh ibu saya untuk menambah kehangatan keluarga di balik kesibukan kami masing-masing.
"Momen makan bersama menjadi sebuah kekuatan yang terungkap melalui interaksi antar anggota keluarga."
Dra. Ratih Andjayani Ibrahim, MM. Psi (Psikolog)
Saat ini saya tugas di luar kota, tetapi kami masih menyempatkan untuk video call walaupun sebentar ketika ibu sedang memasak.
Dengan adanya kecanggihan teknologi tersebut, membuat kami merasa semakin dekat walaupun kami tinggal di kota yang berbeda.
Ternyata jarak bukanlah penghalang dalam menghangatkan keluarga kami di era digitalini.
Kejadian unik yang sering saya lakukan ketika saya memasak di perantauan, terkadang saya lupa komposisi sebuah masakan tertentu dan pilihannya adalah menelpon ibu saya untuk menanyakan resep masakan yang akan saya buat.
Ada beberapa tips yang disarankan oleh BKKBN untuk membangun ketahanan keluarga agar keluarga semakin harmonis, tujuannya tak lain adalah supaya kehangatan keluarga tetap terjaga.
Sebetulnya bukan karena masakannya yang membuat kami semakin hangat dalam keluarga, tetapi kebersamaan lah yang sangat mahal. Bagi keluarga kami, semua hari adalah spesial dan tidak ada hari khusus untuk merayakan apapaun.