Mohon tunggu...
Jodi Riksa Bumi
Jodi Riksa Bumi Mohon Tunggu... -

vini, vidi, vici

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Identitas Indonesia

31 Mei 2011   18:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Politik Etis (Balas Budi) Sejak di terapkanya sistem tanam paksa di Indonesia, negara Belanda memperoleh keuntungan yang luar biasa, sistem tanam paksa ini dikecam oleh kaum moralis-liberalis di Belanda. Diantaranya adalah Conraad Theodore Van Deventer. Ia adalah penganjur politik etis. Pada tahun 1899, van deventer dalam majalah De Gids menyebutkan bahwa jutaan (uang) yang dihasilkan oleh indonesia untuk negri Belanda adalah satu Hutang Budi (Ean Eereschuld) bagi bangsa Belanda. Hutang budi ini harus dibayar oleh pemerintah Belanda dengan memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk membalas budi baik bangsa indonesia, pemerintah Balanda melaksanakan Trilogi Van Deventer, yang meliputi tiga bidang pembangunan, yaitu : a.Edukasi (pendidikan) b.Irigasi (pengairan) c.Transmigrasi (perpindahan penduduk)

  1. Perkembangan Pendidikan Barat

Sejak dilaksanakannya politik etis awal abab ke-20. penyelenggaraan pendidikan bumi putera ini bertujuan untuk menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang terampil, murah, dan terdidik. Hasil pendidikan itu kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan industri. Beberapa sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda antara lain : 1.Sekolah rendah Setingkat SD a)Europesche Lagere School (ELS) Didirikan pada tahun 1817 dengan lama belajar 7 tahun. Sekolah ini diperuntukan bagi keturunan Eropa. b)Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Didirikan pada tahun 1914 dengan lama belajar 7 tahun. Sekolah ini di peruntukan bagi golongan penduduk keturunan Indonesia asli. c)Twede Klasse School (Sekolah Kelas Dua) Didirikan pada tahun 1892 dengan lama belajar 3 tahun. Sekolah ini diperuntukan bagi masyarakat biasa. d)Easte Klasse School (Sekolah Kelas Satu) Didirikan pada tahun 1914 dengan lama belajar 4-5 tahun. Sekolah ini untuk anak golongan bangsawan Indonesia. e)Volks School (Sekolah Rakyat) Didirikan pada tahun 1907 dengan lama belajar 3 tahun. f)Vervolg School (Sekolah Sambungan) Didirikan pada tahun 1914 sekolah ini sebagai kelanjutan dari sekolah rakyat dengan lama pendidikan 2 tahun. 2.Sekolah Rendah Setingkat SMP/SMA a)MULO (Meer Uitgergebreid Lager Onderwijs) Sekolah ini merupakan sekolah rendah yang diperluas dengan lama pendidikan 3-4 tahun didirikan pada tahun 1914 b)AMS (Algemeene Middlebare School) Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Umum kelanjutan Mulo dengan lama belajar 3-4 tahun didirikanpada tahun 1915. c)Kweeks School Sekolah keguruan dengan lama belajar 6 tahun. Sekolah iniberdiri pada tahun 1851. 3.Pendidikan Tinggi a)OSVIA (Opleiding School Voor Indische Ambtenaren) Sekolah pendidikan pegawai pribumi (pamong praja) dengan lama belajar 5 tahun. Sekolah ini berdiri pada tahun 1900. b)STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) Sekolah ini untuk medidik dokter pribumi yang didirikan pada tahun 1902 dengan lama belajar 7 tahun. c)GHS (Geneekundige Hooge School) Sekolah tinggi kedokteran dengan lama belajar 6 tahun. Sekolah ini berdiri pada tahun 1927. d)RSH (Rechtskundige Hooge School) Sekolah tinggi hukum yang didirikan pada tahun 1924 dengan lama belajar 5 tahun. e)THS (Technische Hooge School) Sekolah tinggi teknik yang didirikan pada tahun 1920.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun