Mohon tunggu...
Joanna Devina
Joanna Devina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi STP Trisakti / Penerima Beasiswa Unggulan

Mahasiswi STP Trisakti Penerima Beasiswa Unggulan

Selanjutnya

Tutup

Money

3 Fase Manajemen Krisis

7 Januari 2021   12:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:39 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berhubung pandemi selalu menjadi topik hangat saat ini, ada baiknya kita mengetahui lebih dalam tahapan manajemen krisis yang dilakukan di Indonesia berdasarkan dari kacamata perusahaan dalam menghadapi krisis. Diharapkan bahwa kita lebih siaga dan sensitif dengan perkembangan berita di lingkungan kita.

Berhubung pandemi selalu menjadi topik hangat saat ini, ada baiknya kita mengetahui lebih dalam tahapan manajemen krisis yang dilakukan di Indonesia berdasarkan dari kacamata perusahaan dalam menghadapi krisis. Diharapkan bahwa kita lebih siaga dan sensitif dengan perkembangan berita di lingkungan kita.

1.  Fase Pre-Krisis

Fase pra-krisis adalah fase sebelum krisis terjadi. Fase ini bertujuan untuk menghindari krisis menggunakan penilaian risiko, yang menggunakan metode identifikasi, evaluasi, dan reaksi terhadap ancaman. Hal tersebut berkaitan dengan menganalisa lingkungan untuk mendefinisikan, mengevaluasi, mengukur, dan memprioritaskan risiko lingkungan secara sistematis kepada perusahaan dan untuk memperkirakan kemungkinan risiko tertentu.

2.  Fase Respon Krisis

Fase Respon disebut juga sebagai "mode krisis". Fase ini memasuki proses respons ketika upaya pencegahan yang dilakukan gagal, krisis datang, ditandai dengan membuat keputusan dalam waktu  yang singkat, tidak pasti, dan ambiguitas karena masih ada kemungkinan bahaya akan muncul. Langkah pertama dalam mencegah krisis adalah menganalisis situasi dengan mendapatkan informasi terperinci sebanyak mungkin dengan cepat. Tim manajemen krisis akan mengambil alih dan melaksanakan tugas yang telah ditetapkan sebelumnya setelah evaluasi dengan mengerahkan tenaga yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah memperingatkan masyarakat dan stakeholders. Respons yang cepat dan terstruktur memungkinkan krisis dapat terkontrol dengan menghindari penyebaran informasi yang salah dan menunjukkan bahwa organisasi memegang kendali,  mempertahankan kredibilitas dan dapat dipercaya.

3.  Fase Pasca Krisis

Fase pasca-krisisa adalah fase terakhr, di mana krisis sudah berlalu, dan bisnis berjalan normal kembali. Oleh karena itu, krisis tidak lagi menjadi objek perhatian manajemen, meskipun beberapa perhatian masih diperlukan. Pada fase ini, perusahaan lebih fokus dalam mengontrol opini publik untuk mengembalikan reputasi dan kepercayaan diri. Sebuah krisis harus menjadi kesempatan belajar, dan upaya untuk mengelola krisis harus ditinjau kembali untuk kemajuan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun