Mohon tunggu...
Joanes P
Joanes P Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Masih mahasiswa, otw meraih gelar sarjana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hitam Karyawan

7 Agustus 2019   18:48 Diperbarui: 7 Agustus 2019   19:03 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tribunnews Bogor

Susah sehari biarlah untuk sehari
Mengapa larut bersama susah
Nikmatkah?

Omong kosong mana yang mengatakan matahari pagi membawa suka?
Matahari pagiku tampak memberi tanda susah
Selimut adalah kekasih hati
Pilu jadinya beranjak darinya
Matahari semakin tinggi beriringan dengan suara mesin-mesin kendaraan di jalan
Aduh, malas rasanya

Sepatu di rak terasa begitu menjijikan
Manakala harimau kandang ber-AC akan kutemui lagi
Percuma saja membawa tas mahal ini, tapi rasanya berisi batu dan besi yang begitu berat
Trotoar yang kususuri pun terasa begitu panjang dan sempit

Dapat kulihat mereka pun malas menuju kandang megah di ujung jalan ini
Bukan aku sendiri yang begini

Lagi, kembali lagi....
Semangat palsu kuangkat lagi memenuhi ubun-ubunku
Menyapa bos menyebalkan yang sama munafiknya denganku bila bertemu atasannya
Setidaknya aku bisa tersenyum, meski itu senyum sinis mengejek kami yang berada di level yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun