Mohon tunggu...
Jonathan Ajani
Jonathan Ajani Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis untuk kesenangan

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengintip Sedikit Museum Perumusan Proklamasi

1 April 2019   20:16 Diperbarui: 1 April 2019   20:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

        Sejarah merupakan bagian yang penting dari kehidupan. Namun kerap kali, sejarah terkadang dianggap tidak penting oleh para orang, terutama generasi-generasi penerus bangsa zaman sekarang. Padahal jika dilihat, sejarah memegang peranan penting dalam memajukan bangsa kita Indonesia ini. 

Dari masa lalu, kita dapat belajar dan mengambil kesalahan-kesalahan yang ada untuk diperbaiki atau bahkan mengambil keberhasilan yang telah tercapai untuk dimajukan dan dipertahankan lebih lagi.

Beberapa bagian dari sejarah terkadang memiliki sisa-sisa peninggalan yang memiliki bentuk dan macam rupa jenis yang berbeda-beda. Salah satunya adalah museum. Di museum kita dapat banyak belajar tentang sejarah-sejarah suatu hal. 

Museum menyimpan banyak nilai historis dan darisitu kita dapat banyak belajar hal-hal yang penting. Jika kita ingin belajar tentang sejarah proklamasi Indonesia, ada kalanya kita dapat pergi dan berkunjung ke Museum Perumusan Proklamasi yang ada di Jakarta Pusat ini. Museum ini berada di Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310.

Harga tiket untuk masuk ke Munasprok ini cukup dibeli dengan harga Rp. 2000,00 saja. Dari harga yang relatif murah, kita setidaknya disuguhkan dengan fasilitas yang tentunya juga dapat dikatakan sepadan atau bahkan mendapat fasilitas yang jauh diatas ekspektasi. 

Halaman depan museum tertata rapi dan tentunya akan membuat orang-orang yang datang akan niat dan betah untuk berkunjung. Tidak hanya tampak depannya saja, museum ini bisa dibilang telah ditata rapi dan telah dirawat luar dan dalam sehingga museum ini sangat bersih dluar maupun dalamnya. Pada saat masuk dan membayar, kita dibawa  kedalam suatu ruangan dan dibuka dengan film yang diputarkan seputar tentang proses Indonesia sampai merdeka.

Awalnya sebelum dijadikan museum, gedung ini merupakan tempat kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Gedung ini dibuat pada tahun 1920 an dan memiliki luas tanah 3.914 m2 dengan luas bangunan 1.138,10 m2. Gedung ini tidak hanya pernah dihuni oleh Laksamana Maeda saja, tetapi telah dihuni oleh beberapa penghuni yang berbeda juga. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini merupakan kediaman dari Laksamana Maeda sampai Sekutu mendarat di Indonesia pada bulan September 1945.

Gedung ini sempat digunakan oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran pada tahun 1982. Di tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, menginstruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar membuat gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. 

Akhirnya berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0476/0/1992 tanggal 24 November 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi, sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang kebudayaan berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

Gedung tersebut dibuat menjadi museum dikarenakan adanya nilai historis yang penting bagi bangsa Indonesia yaitu dimana di gedung tersebut ada peristiwa perumusan naskah proklamasi yang nantinya naskah tersebut akan membawa Indonesia kedalam kemerdekaannya sampai sekarang ini.

Gedung museum ini terdiri atas 2 lantai. Dengan lantai 1 nya terdiri dari beberapa ruangan ruangan penting. Di lantai 1 terdapat ruangan pertemuan, yang didalamnya ada beberapa bangku-bangku dan meja. 

Ruangan ini dulunya merupakan ruang tamu dan dijadikan oleh Laksamana Maeda sebagai kantornya juga. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta. dan Mr. Ahmad Soebardjo disambut dan dibawa ke ruangan ini pada awal datangnya mereka untuk mendiskusikan tentang pembentukan naskah proklamasi. Ruangan kedua adalah ruang perumusan. 

Ruang ini adalah ruang makansekaligus merupakan ruangan diadakannya rapat. Menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruangan ini dan mengitari meja bundar serta memulai perumusan naskah proklamasi. Ir. Soekarno menuliskan dan Moh Hatta serta Ahmad Soebardjo menyalurkan ide idenya. Di meja tersebut dibuat patung ketiga tokoh tersebut untuk memudahkan para pengunjung untuk mendapat pandagangan atas apa yang telah terjadi di masa lalu. Ruangan ketiga merupakan Ruang Pengesahan. 

Ruangan ini terletak persis didepan pintu masuk dan langsung terlihat jelas dengan adanya meja yang panjang dan kursi yang tertata rapi. Di ruangan itu ada piano yang dijadikan sebagai tempat penandatanganan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Moh Hatta. Ruangan keempat adalah Ruang Pengetikan. Ir. Soekarno meminta agar Sayuti Melik dapat mengetik naskah proklamasi yang dibuat. 

Ruangan ini terletak dibawah tangga dan disana juga ada patung Sayuti Melik dan B.M. Diah yang menemani Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi tersebut. Lantai satu ini merupakan lantai tempat dimana semua kemerdekaan ini bermula.

Di lantai 2 terdapat banyak benda benda historis dan bersejarah. Disana ada  ruang menjelang proklamasi yang berisi  Koran Asia Raya tanggal 9 September 1944, foto penyerahan Hindia Belanda, 4 Serangkai, Tentara PETA, Seinendan & Keibondan, BPUPKI, Suasana Sidang BPUPKI, PPKI, jatuhnya bom atom di Hiroshima, rumah di Rengasdengklok & Gedung Tempat Perumusan Naskah Proklamasi. 

Ruangan yang lain adalah ruangan sekitar proklamasi. Di ruangan tersebut berisi hasil scan teks proklamasi, radio, kaset pembacaan teks proklamasi, mata uang tahun 1942 & 1945, piringan hitam dan lain lainnya. Di ruangan lainnya ada banyak hal-hal menarik lainnya yang pastinya juga harus dilihat dan dipelajari lagi saat berkunjung ke museum.

Museum ini merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi mau bersama keluarga, teman teman, maupun dijadikan tempat studi wisata untuk sekolah. Museum ini merupakan tempat yang asyik untuk dikunjungi dan pastinya tidak akan rugi jika kita pergi kesana. Dengan harganya yang murah, kita dapat belajar banyak hal yang sangat penting berkaitan dengan negara kita Indonesia ini. 

Khususnya untuk para pemuda pemudi penerus generasi bangsa, belajar dari sejarah merupakan salah satu cara untuk memajukan bangsa kita ini. Tidak ada salahnya kita belajar sejarah, memang awalnya  belajar sejarah dianggap hal yang tidak penting dan membosankan, tapi ketika kita benar benar mendalaminya, sejarah dapat berubah menjadi hal yang menarik dan penuh dengan keunikan itu sendiri.

Sebaiknya, kita sebagai generasi muda harus lebih bisa menghargai sejarah itu sendiri. Tidak ada masa depan ketika kita melupakan sejarah itu sendiri. Sejarah merupakan pembuka jalan bagi masa depan yang lebih teratur dan terarah. 

Generasi muda sekarang terkadang tidak menyukai hal-hal yang berbau dengan sejarah. Malah kerap kali, orang tua dari para penerus bangsa itu sendiri yang tertarik dalam mendalami hal-hal seperti ini. 

Kita harus bisa mengubah cara pandang kita terhadap sejarah. Sebenarnya, sejarah itu merupakan hal yang asyik kok. Banyak sarana untuk belajar sejarah. Bisa dari Pendidikan di sekolah, dan ketika kita ingin berekreasi sejenak, kita bisa datang ke museum museum yang ada di sekitar. Mari kita mulai belajar sejarah dan belajar untuk memajukan masa depan bangsa kita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun