Mohon tunggu...
Julia Kalangi
Julia Kalangi Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja

Pekerja yang ingin meluangkan waktu luangnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial, Jati Diri atau Pencitraan?

26 April 2021   14:38 Diperbarui: 26 April 2021   14:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada zaman yang serba digital dan mengharuskan seseorang mempunyai media social untuk berinteraksi atau bahkan membangun relasi dengan individu lainnya. 1 : 100000 individu yang ada menggunakan social media sebagai kebutuhan sehari -- harinya, yang didapatkan juga beragam dari segi informasi dunia hingga teman pribadi.

Komunikasi pada saat ini yang juga mengharuskan kita memiliki social media atau jika tidak bisa ketinggalan oleh individu lainnya. Pengaruh social media sendiri banyak macamnya tergantung kepada siapa social media itu berpengaruh buruk atau baik. Pengaruh baik pada social media bagi kalangan anak muda menurut American Pediatrics of Academy bahwa pengaruh baik dalam social media meliputi pengetahuan dari dunia luar, membantu seseorang individu untuk belajar mengembangkan kreatifitas mereka dan bisa meyambungkan mereka dengan focus group diluar dari institusi mereka. 

Walau begitu banyak juga hal negative yang disebakan oleh social media, cyberbullying salah satunya. Social media menjadi suatu tempat atau bahkan bagian dari kehidupan sehari - - hari seorang individu dalam menjalankan hari -- hari mereka, tidak sedikit dari anak muda yang meng-update kehidupan pribadi mereka secara konstan dan terus menerus. Smartphone tidak pernah lepas dari genggaman anak muda hingga pada saat kumpul keluarga pun atau acara penting mereka lebih memilih mengupdate atau melihat social media.

Pertanyaannya, apakah itu kehidupan mereka atau pencitraan semata?

Sering sekali melihat banyaknya anak muda yang menggunakan filter atau melakukan sesuatu hanya demi konten, likes, atau di follow orang. Yes, memang ada kepuasan tersendiri untuk hal itu ada suatu hal yang membuat seorang individu menjadi addictive dan melakukan hal apapun demi itu semuanya. Berpura -- pura senang atau melakukan sesuatu yang ia tidak sukai contohnya. Konsep diri yang terbentuk dari social media membuat diri seseorang tidak lagi orisinil. Seringkali seseorang mengatakan bahwa "ih tidak seperti itu ia dikehidupan aslinya" dan membuat orang lain yang mendengarnya terheran -- heran atau kaget. Maka apakah kita ingin menjadi orang lain yang diluar batas kemampuan dan hati kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun