Berdasar evaluasi periode yang berlaku tanggal 2 sampai 15 Agustus 2022 diketahui bahwa situasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat dikatakan masih berfluktuasi.
Hal ini ditandai dengan temuan kasus harian pasien positif Covid-19 yang jumlahnya naik-turun, belum stabil walaupun dalam kondisi dan penanganan yang terkendali.
Di DIY selama dua minggu terakhir (2 s/d 15 Agustus 2022) tercatat sebanyak 828 pasien dinyatakan positif, sejumlah 1.354 pasien dinyatakan sembuh, dan 6 pasien meninggal dunia setelah terpapar virus corona penyebab Covid-19.
Adapun kasus harian positif Covid-19 tertinggi ditemui sebanyak 84 pasien (3 Agustus 2022), kasus terendah tercatat 31 pasien dinyatakan positif (15 Agustus 2022), selebihnya kasus harian positif/terkonfirmasi Covid-19 di kisaran 38 sampai 82 pasien.
Sedangkan kasus pasien sembuh cenderung meningkat dengan kasus tertinggi tercatat 196 pasien sembuh (5 Agustus 2022). Selebihnya jumlah pasien sembuh harian berkisar 7 s/d 192 pasien.
Untuk kasus kematian tercatat kecil. Kasus kematian atau pasien meninggal dunia selama periode 2 s/d 15 Agustus 2022 ditemui sejumlah 6 kasus yaitu pada tanggal 2, 4, 8, 9, 12, dan 15 Agustus 2022, yaitu masing-masing 1 kasus dalam sehari.
Menurut data terkini yang bersumber dari Pemda DIY per 15 Agustus 2022, total  pasien positif Covid-19 di seluruh DIY berjumlah 223.220 kasus (+31), total pasien sembuh 216.505 kasus (+49), total pasien meninggal dunia 5.920 kasus (+1). Kasus positif aktif hingga kini masih ditemui 795 pasien.
Dari data di atas dapat diketahui tingkat kesembuhan (case recovery rate) mencapai 96,99 persen, tingkat kematian/meninggal dunia (case fatality rate) yaitu 2,65 persen, dan kasus aktif atau pasien yang masih dirawat mencapai 0,35 persen.
Sementara pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit rujukan se-DIY tercatat 11 pasien di ruang kritikal/ICU, dan sejumlah 77 pasien mendapat perawatan di ruang non-kritikal, selebihnya dirawat di ruang isolasi terpusat (isoter) dan isoman.
Sekilas gambaran perkembangan pandemi di DIY tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa virus corona penyebab Covid-19 belum enyah dari Yogyakarta dan sekitarnya. Dan pastinya, kewaspadaan serta antisipasi semua pihak masih perlu dilakukan.