Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

(Sekilas Kenangan) Mencari Berita Aktual Melalui Siaran Radio Luar Negeri

7 Desember 2021   06:49 Diperbarui: 25 Desember 2021   02:57 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyiar BBC, London (dokumen pribadi)

Masih lekat dalam ingatan saya, kala masih bersekolah di SD-SMP dan SMA hampir saban pagi hari selepas subuh menjelang berangkat sekolah di lingkungan rumah selalu ada kegiatan.

Kakak perempuan biasa membantu ibu di dapur, saya bersih-bersih/menyapu lantai ruangan sambil ikutan bapak mendengarkan siaran radio, utamanya siaran berita radio luar negeri berbahasa Indonesia.

Melalui perangkat radio listrik waktu itu, seingat saya ber-merk: Ralin (berukuran sekitar 40 x 50 cm, pojok atas ada mata kucingnya), bagian belakang disambungkan kabel ke antena spiral di atap ruangan, disalurkan juga kabel ke loud-speaker sehingga suara penyiar radio semakin jelas, demikian halnya untuk modulasi musik lebih empuk didengar.

Sebagai pembuka siaran yang tak bisa saya lupakan adalah lengkingan merdu suara burung khas Australia selalu mengawali siaran disusul sapaan selamat pagi dari seorang penyiar kawakan Radio Australia, saat itu: 'Mang Comel' - Ebet Kadarusman (Alm), dikenal dengan sambutannya: Good Pagi, Selamat Morning...

Seperti biasa, setelah Warta Berita usai, disusul acara yang tak kalah populernya yaitu "Pagi Gembira" atau pilihan pendengar, berbagi salam antarpendengar, pendengar dengan penyiar, disertai permintaan lagu untuk dinikmati bersama, sebagai hiburan.

Yang tidak kalah serunya, pada hari tertentu biasanya siaran sore/petang di akhir pekan atau di hari minggu juga disampaikan agenda siaran seni, sastra-budaya dilengkapi sorotannya yang cukup komprehensif, termasuk budaya kontemporer, diasuh oleh masing-masing penyiar.

Itulah ingatan saya, melalui salah satu gelombang pendek 19, 25, 31, meter kali pertama mengetahui dan mengenal siaran dari stasiun radio luar negeri berbahasa Indonesia, di bawah jaringan Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Sudah lazim, bahwa radio-radio siaran luar negeri pada umumnya, secara terjadwal bergantian para penyiar mengawali siarannya dengan penyampaian berita aktual, berita terkini, ulasan peristiwa dalam berbagai perspektif sesuai kebijakan negara masing-masing, disajikan menarik dan memikat.

Saking kerap/terbiasanya mengakses siaran-siaran radio luar negeri, bahkan tidak hanya Radio Australia Siaran Indonesia dari Meulbourne. 

Melaui gelombang pendek 19, 25, 31, 41, 75 meter ditemui pula beberapa stasiun radio berbahasa Indonesia seperti: Voice of America (VoA) dari Washington, DC, British Broadcasting Corporation (BBC) London, Radio Nederland Wereldomroep (RNW)- Hilversum, Deutsche Welle (DW) Jerman, serta Nippon Hoso Kyokai (NHK) Tokyo, Japan -- yang semuanya sekaligus menjadi mitra korespondensi sehingga bahan bacaan plus brosur-brosur menarik selalu dikirimkan ke alamat rumah/keluarga kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun