Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membangun Interaksi Empatik Antar Kompasianer

13 Januari 2018   14:32 Diperbarui: 14 Januari 2018   21:13 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Menggauli" kompasiana.com sama halnya dengan hidup dalam sebuah komunitas virtual yang di dalamnya terdiri atas banyak personal (kompasianer).

Berbagai latar belakang profesi, tingkat pendidikan, status sosial, bermacam pola pikir maupun sudut pandang, beragam kepentingan, maksud, tujuan di dalam menorehkan karya-karya tulis yang berhasil ditayangkan.

Kalau boleh diibaratkan, saya "menggauli" komunitas virtual ini -- sepertinya masuk ke sebuah "supermarket" di mana tersedia/ditawarkan aneka menu untuk bisa diperoleh atau dikonsumsi secara cuma-cuma tanpa harus berbiaya mahal.

Cukup bermodalkan komputer/laptop atau gadget terkini yang terhubung jaringan internet, registrasi, login, dan (sebaiknya) mengirim data identitas diri ke admin supaya terverifikasi -- maka leluasalah mengelilingi seluruh lapak untuk memilih menu (sesuai kategori) yang sudah disajikan. Terakhir tercatat bahwa bagi mereka yang sudah terverifikasi, baik warna hijau maupun biru - ditawari konten afiliasi yang tentunya bisa memeroleh reward.

Di samping mendapatkan menu sesuai kebutuhan, kita pun bisa menyumbang menu untuk dikonsumsi orang lain. Saling berkoneksi dalam artian saling berbagi, saling memberi, bertransaksi informasi, bahkan berkolaborasi di ruang publik virtual ini -- sangatlah dimungkinkan dan memiliki nilai tambah tersendiri.

Setidaknya, interaksisosial antarkompasianer yang dibangun dalam kancah komunitas ini akan mendorong terjadinya dinamika serta perubahan sosial yang pada gilirannya membuahkan kemajuan bersama di masa depan.

Dalam kehidupan berbangsa, "menggauli" kompasiana.com merupakan awal pembelajaran berdemokrasi, dalam artian bahwa semua warga (kompasianers) mempunyai kebebasan untukmenyatakan pendapat, menyampaikan dan memeroleh informasi sebagai hak asasi individu, kelompok, atau organisasi.

Hal demikian juga mengingat bahwa kebebasan seperti disebut di atas sesungguhnya menjadi salah satu indikator lahirnya perubahan sosial. Ya, karena demokrasi itu sendiri akan terbentuk bilamana partisipasi politik publik secara luas yang didorong oleh mekanisme alur informasi yang bebas, sehingga nilai-nilai untuk penguatan gerakan masyarakat sipil (civil society) terus terbangun.

Pada bagian ini nampak medium kompasiana.com telah menempatkan posisinya sebagai wadah komunitas yang independen, membuka jalan bagi terciptanya diskusi atau interaksi antarkompasianer, bahkan memungkinkan perdebatan publik secara dewasa dan tidak memihak apalagi memanipulasi informasi.

Berdasar amatan penulis, beberapa kategori karya tulis terutama topik-topik menyangkut kepentingan umum atau persoalan publik telah banyak ditemui. Layak untuk disimak, dibaca, didiskusikan secara interaktif sehingga akan membuahkan pengetahuan dan pemahaman bersama terhadap isu/persoalan publik yang diangkat dalam tulisan.

Bilamana hal tersebut bisa berlangsung secara berkelanjutan, barang tentu kehadiran kompasiana.com telah ikut memberi andil terhadap dinamika dan perubahan sosial di negeri ini. Beyond Blogging yang anggotanya mencapai sekitar 350.000 orang/kompasianer -- merupakan aset maupun potensi yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun