Mohon tunggu...
Jini NurulJannati
Jini NurulJannati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang sedang berjuang di semester akhir

Seorang Mahasiswa yang sedang berjuang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Mahasiswa KKN Tematik Pencegahan Covid-19 UPI di Tengah Masyarakat

12 Maret 2021   01:14 Diperbarui: 12 Maret 2021   01:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan wabah virus corona atau lebih dikenal dengan istilah COVID-19 yang menyebar dengan cepat hampir ke seluruh penjuru dunia. World Health Organization (WHO) resmi mengumumkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemi global pada hari Rabu malam, tanggal 11 Maret 2020. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 126.000 orang di 123 negara, dari Asia, Eropa, AS, hingga Afrika Selatan (kompas.com, 2020).

Coronavirus Disease adalah salah satu jenis virus pneumonia yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini merupakan virus korona jenis ketiga yang sangat patogen setelah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (Harahap, 2020). Gejala awal pada COVID-19 ini tidak spesifik, muncul dengan demam, dan batuk, yang kemudian dapat sembuh dengan sendirinya atau berkembang menjadi sesak napas, dispnea, dan pneumonia yang menyebabkan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), gagal ginjal, disfungsi koagulasi, multipel kegagalan organ dan kematian (Chen, et al., 2020).

Metode yang digunakan untuk mengonfirmasi virus ini yaitu metode rRT-PCR dengan bahan pemeriksaan dapat berupa swab tenggorokan, sputum dan bronchoalveolar lavage. CT scan dada juga dapat dilakukan sebagai pemeriksaan diagnosis COVID-19, didapatkan gambaran normal hingga abnormal yaitu ground-glass opacities, konsolidasi, efusi pleura dan gambaran pneumonia lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik klinis COVID-19 seperti gejala klinis dan pemeriksaan yang digunakan untuk mengonfirmasi penyakit ini (Harahap, 2020).

Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 ini pada Senin 2 Maret 2020. Diawali dengan terinfeksi nya ada dua orang perempuan berusia 31 tahun dan 64 tahun (detik.com, 2020). Semenjak saat itu virus ini semakin aktif berkembang di Indonesia, hingga pada akhirnya Pemerintah menghimbau agar masyarakat melakukan social distancing, karena salah satu jalan menyebar nya virus ini ialah interaksi antar manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak pimpinan daerah yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal ini menyebabkan beberapa sektor kegiatan harus dilakukan dari rumah. Salah satu sektor yang terkena dampak ini ialah sektor pendidikan.

Pada awalnya kebijakan untuk menutup semua sekolah dilakukan oleh Pemprov Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar jarak jauh. Tak lama setelah itu, sejumlah daerah menyusul untuk melakukan penutupan sekolah. Seiring ramainya daerah berbondong menutup sekolah, Mendikbud Nadiem Makarim kemudian memutuskan membatalkan Ujian Nasional (UN) dan meminta sekolah menerapkan belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara resmi melalui Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tertanggal 24 Maret 2020 (cnnindonesia.com, 21).

Mahasiswa yang merupakan agen perubahan sudah sepantasnya menjadi agen pemberdayaan dalam social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat (Cahyono, 2019), maka kegiatan bersama yang melibatkan mahasiswa dengan masyarakat ini perlu adanya untuk dilaksanakan.

Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang akan menghasilkan agent of change sudah seharusnya memiliki program antara mahasiswa dengan masyarakat, dan program ini dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di berbagai daerah Bandung. Di tengah situasi pandemi COVID-19 inipun Universitas Pendidikan Indonesia tetap melaksanakan kegiatan KKN dengan istilah KKN Tematik Pencegahan Covid-19, yang mana pada KKN ini kegiatannya dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) oleh mahasiswa di rumah nya masing-masing.

Oleh karena itu, saya Jini Nurul Jannati, salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, yang juga ikut serta berkontribusi dalam program KKN Tematik Pencegahan Covid-19 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd
di daerah Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Dalam pelaksanaan nya, program ini direalisasikan di SDIT Tarbiyatun Nisaa, pada siswa kelas 1 dan 6, dengan memberikan penguatan dan pendampingan belajar kepada siswa berupa pembuatan video pembelajaran, lalu pemberian motivasi menghadapi tugas dan PTS dengan media gambar poster yg kemudian di bagikan secara personal chat kepada para siswa, lalu pendampingan kepada orang tua siswa berupa tips-tips menjadi orang tua yang tangguh selama mendampingi anak belajar di rumah, lalu membantu ibu guru membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa dan administrasi lainnya. Selanjutnya kontribusi di tengah masyarakat ialah menggalakan edukasi mengenai virus corona dan segala hal yang harus diperhatikan di tengah pandemi, juga pemberian tutorial-tutorial mengenai ide bisnis yang dapat dilakukan di tengah pandemi.

Sumber:

Cahyono, H. (2019). Peran Mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Masyarakat Setiabudhi Vol. 1 No. 1, 32-43.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun