Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sabalenka: Seperti Menaklukkan Iblis dalam Diri Saya Sendiri

29 Januari 2023   15:00 Diperbarui: 30 Januari 2023   12:38 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aryna Sabalenka (Foto AFP/William West)

Ini salah satu catatan statistik yang dikenang para pengamat tenis dunia. Ketika pertama kalinya meraih posisi 10 besar dunia versi WTA, saat memenangi pertandingannya lawan Kariolina Pliskova, Aryna Sabalenka melakukan 40 pukulan winners. Tetapi sekaligus juga ia melakukan 39 unforced errors, kesalahan sendiri.

Demikian pula ketika Sabalenka meraih posisinya 10 besar dunia yang kedua kalinya, ia mengalahkan Carolina Wozniacki dengan 64 pukulan winners. Tetapi sekaligus juga, pada saat itu ia melakukan 54 unforced errors.

Sabalenka juga dikagumi memiliki "servis geledek" dengan kecepatan seperti servis petenis lelaki, 194 km perjam (124 mph), sangat memungkinkan untuk mendapatkan aces, angka dari servis tanpa tertepis lawan. Tahun 2020, misalnya. Aryna Sabalenka tercatat sebagai petenis putri yang terbanyak melakukan aces, sebanyak 165 kali sepanjang tahun. Tetapi apa yang terjadi?

Ternyata pada tahun yang sama, Sabalenka juga tercatat sebagai petenis yang paling banyak melakukan salah ganda (double faults) saat servis, sebanyak 166 kali. Catatan terburuk 2022, sepanjang tahun itu ia melakukan 152 double faults, servis salah ganda dalam 11 pertandingan. Ya ampun....

Itu sebabnya, Aryna Sabalenka yang mulai terjun ke turnamen seri Grand Slam 2016 pada usia 18 tahun, belum pernah sama sekali lolos ke final selama tujuh tahun berturut-turut. Terjauh Sabalenka sampai semifinal, pada tahun 2021 di Wimbledon dan AS Terbuka. Kemudian tahun 2022 di AS Terbuka. Selebihnya, kalau tidak di perempat final, ya di babak-babak awal.

Tetapi di nomor ganda Grand Slam, Aryna Sabalenka pernah juara dengan pasangannya, Elise Mertens di turnamen AS Terbuka 2019 serta di Australia Open 2021.

Masa transisi tenis putri dunia, setelah mundurnya jagoan-jagoan Maria Sharapova dan Serena Williams, Venus William, ditambahkan lagi Maret 2022 petenis nomor satu dunia Ashley Barty pun mundur, maka peluang menjadi petenis top pun terbuka. Bermunculan juara-juara baru, dan peringkat satu dunia pun langsung diduduki petenis Polandia, Iga Swiatek sampai saat ini.

Bahkan dengan kemenangan di Australia Terbuka kali ini pun, Aryna Sabalenka belum mampu menggeser posisi teratas Iga Swiatek. Mulai Senin esok ini, Sabalenka baru menduduki posisi nomor dua dunia. Posisi yang pernah diraihnya pada 23 Agustus 2021. Ketika melangkah ke Australia Terbuka, peringkat Aryna Sabalenka masih urutan 5 dunia per November 2022. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun