Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tim Asia Serasa Eropa Berkat Naturalisasi

4 Januari 2023   03:58 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:09 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Malaysia (Twitter.com/@FAM_Malaysia via Kompas.com)

Pertarungan penentuan hidup mati di Grup B Mitsubishi Piala AFF 2022 antara Malaysia dan Singapura di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur Selasa (03/01/2023) sungguh menarik disimak. 

Singapura tampil dengan minim pemain naturalisasi. Sebaliknya, Malaysia tampil dengan sebergada pemain naturalisasinya sehingga permainan di lapangan ibarat "Tim Asia Serasa Eropa".

Pemandangan kontras pun terjadi. Terutama dari sisi fisik. Singapura tampil dengan relatif lebih pendek-pendek pemainnya, sebaliknya Tim Negeri Jiran Malaysia kekar-kekar dan tinggi. Dan sebenarnya tim-tim lain di Piala AFF kali ini pun kurang lebih sama, pada dibanjiri pemain-pemain naturalisasi demi mencapai kemenangan. Termasuk pula Timnas Indonesia.

Tim Jiran Malaysia menang gemilang 4-1 dan bahkan nyaris 4-0 kalau saja Faris Ramli di menit 60' tidak mencetak gol balasan untuk Singapura. Padahal, Singapura sebenarnya hanya butuh seri untuk mengamankan tempatnya di semifinal mendampingi Vietnam -- yang Selasa (03/01/2023) menang atas Myanmar 3-0 sehingga menjadi pemuncak Grup B. 

Sementara Malaysia kudu menang, untuk lolos semifinal bersama Vietnam. Tampilnya Vietnam sebagai juara Grup B juga menjamin kepastian, Vietnam-lah calon lawan semifinal Indonesia di leg 1 Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (06/01/2023) serta leg 2 di kandang lawan (09/01/2023).

Sebelum turun berlaga lawan Malaysia di pertandingan akhir Grup B, Singapura sebenarnya sudah menempati peringkat kedua Grup B dengan 7 poin. Seri pun cukup untuk lolos bagi Singapura. 

Sementara tim asuhan Kim Pan-gon, Malaysia kudu menang untuk lolos semifinal, karena baru mengantungi 6 poin di peringkat ke-3 Grup B. Maka, di depan publik mereka di Stadion Bukit Jalil pun Malaysia tampil sekuat tenaga, all out, dan harus mengerahkan sebergada pemain-pemain naturalisasinya.

Singapura mulanya mengandalkan materi-materi lokalnya, termasuk anak kiper lokal terkenal Fandi Ahmad, Irfan Fandi. Pemain naturalisasinya, Song Ui-young yang kelahiran Incheon 8 November 1993 dan baru jadi warga Singapura Agustus 2021 juga diturunkan paling awal tetapi tidak penuh 90 menit. 

Dan ketika sudah jauh keteter, tertinggal gol tiga gol, pelatih Singapura asal Jepang Tatsuma Yoshida baru menurunkan pemain-pemain naturalisasi lainnya. Namun rupanya itu sudah terlambat. Tim Negeri Singa itu sudah tak bisa lagi mengejar ketinggalan dari Harimau Malaysia.

Banjir Pemain Brasil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun