Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pembatalan Visa Dicabut, Djokovic Tak Jadi Dideportasi

10 Januari 2022   18:50 Diperbarui: 11 Januari 2022   03:46 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petenis Serbia Novak Djokovic.| Sumber: AFP/SAEED KHAN via Kompas.com

Ancaman deportasi tidak jadi terwujud namun petenis Serbia Novak Djokovic (34) belum sepenuhnya aman. Hari Senin (10/01/2022) Djokovic boleh sedikit lega setelah hakim pengadilan banding, Anthony Kelly mencabut pembatalan visa masuk petenis nomor satu dunia ini, setelah pihak penjaga perbatasan negara bagian Victoria menolak memberikan visa lantaran Djokovic tidak memenuhi kelengkapan persyaratan, diantaranya ia tidak divaksin Covid-19.

Mimpi buruk dialami juara bertahan Australia Terbuka, setelah akhir pekan lalu pihak imigrasi bandara di Melbourne menahannya, serta visanya ditolak meskipun pihak penyelenggara turnamen tenis Australia Terbuka menyatakan, Djokovic mendapat pengecualian medis (exemption) untuk bisa ikut di turnamen seri Grand Slam dipembukaan tahun (17-30 Januari) 2022.

Pengecualian yang diperjuangkan Tennis Australia, penyelenggara turnamen Grand Slam di Melbourne itu, ternyata memicu penolakan meluas di kalangan masyarakat Victoria, yang selama ini dikenal sebagai "pintu paling tertutup rapat" di Australia selama pandemi Covid melanda dunia. (The Age, dan The Sydney Morning Herald).

Reaksi keras muncul, tak hanya lantaran Djokovic menolak mengungkapkan apakah ia divaksin atau tidak? Dia hanya menjawab, itu urusan pribadi. Padahal, vaksin adalah syarat yang tak bisa dihindari agar ia bisa kembali mempertahankan gelar di turnamen berhadiah total AS Dollar 4,4 juta dollar atau senilai Rp 62,8 milyar lebih.

Sampai hari Senin (10/01), Djokovic ditahan di Park Hotel Melbourne, hotel karantina selama ia menunggu hasil pengadilan banding, setelah akhir pekan lalu visanya ditolak di bandara Melbourne. 

Kondisi hotel karantina yang buruk kemudian viral dan dipersoalkan oleh keluarga Djokovic di Serbia. Mereka bahkan menuduh, penahanan Djokovic di bandara sebagai bermotivasi politis.

Sebenarnya tarik ulur sempat terjadi, antara pihak pengadilan banding dan pemerintah Federal Australia, yang meminta memperpanjang penahanan dan menunda persidangan sampai Rabu (12/01/2022). Tetapi Hakim Banding Anthony Kelly tetap melaksanakan sidang sesuai jadwal. Dan bahkan pemerintah Australia, diputus harus membayar biaya persidangan setelah penolakan visa Djokovic dicabut.

Ancaman batal visanya lagi pun terbayang, setelah pengacara pemerintah Federal, Chris Tran mengatakan, ada kemungkinan Menteri Imigrasi Australia kembali akan mencabut visa Djokovic. 

Di bawah Undang-undang Imigrasi Australia, Menteri Imigrasi memiliki kekuasaan luar biasa dan memilikii otoritas diskresi untuk mencabut sewaktu-waktu visa pendatang, dengan apapun alasannya.

Novak Djokovic/Tangkapan layar dokumentasi pribadi
Novak Djokovic/Tangkapan layar dokumentasi pribadi

Belum Sepenuhnya Aman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun