Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Gadis Muda Itu Juara Dunia!

7 Juni 2021   09:02 Diperbarui: 8 Juni 2021   00:03 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Yuka Saso namanya. Usianya baru 19 tahun. Tapi Senin pagi ini, 7 Juni 2021 dia membuktikan kepada dunia bahwa orang Filipina bisa menjadi juara dunia. Tepatnya juara golf putri AS Terbuka (US Open), yang merupakan satu dari empat turnamen besar (major). Itu juga yang pertama dalam sejarah Filipina.

Memasuki pertandingan hari terakhir sebenarnya tertinggal satu pukulan dari pegolf AS Lexi Thomson. Bahkan Lexi sempat unggul lima pukulan dari pemain-pemain lainnya. Tapi seperti perumpamaan dalam sepak bola "bola itu bundar" untuk menggambarkan semuanya bisa berubah, demikian juga dengan golf. Bolanya bundar, walaupun lebih kecil, tapi lebih keras daripada bola sepak.

Lexi Thomson yang sudah jauh unggul itu hanya berada di urutan ke-3 dengan nilai akhir -3. Sementara pegolf Filipina Yaso Saso dan pegolf Jepang N Hataoka berhasil mengumpulkan nilai terbaik -4. Karena nilainya sama, maka dilakukan "adu penalti" (sudden death) untuk kedua pemain dari Asia itu. Dalam tiga lubang pertama Saso dan Hataoka selalu berimbang. Pada hole terakhir sebenarnya pukulan Hataoka lebih baik karena berada di tengah lapangan yang bersih (fairway), sementara pukulan Saso jatuh di pinggir lapangan dengan rumput tebal (rough).

Saso lebih dulu melakukan pukulan karena lebih jauh dari lubang sasaran. Walaupun lebih jauh, tapi pukulan kedua Saso sangat dekat dengan lubang. Sementara Hataoka yang melakukan pukulan setelah Saso dari tempat yang lebih baik dan jaraknya lebih dekat dengan lubang sasaran, hasilnya lebih jauh dari bola Saso.

Pada pukulan ketiga, Hataoka lebih dulu karena lebih jauh dari lubang, dan bolanya hampir masuk dan dijamin pukulan keempat akan masuk (par).

Kini giliran Saso untuk memasukkan bolanya pada pukulan ketiga dari sekitar 1,5 meter. Ternyata masuk (birdy). Pertandingan berakhir dan Saso menjadi juara. Saso juga menjadi juara termuda dalam turnamen golf putri (LPGA) bahkan termuda sebagai juara turnamen besar, di kalangan putri dan putra, yang dilangsungkan di San Francisco's Olympic Club, AS.

Dia berhak mendapatkan hadiah utama sebesar AS$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar; angka yang cukup fantastis bagi pemudi berusia 19 tahun itu.

Siapa Yuka Saso? Tahun 2018 pada usia 16 tahun dia membuat sejarah di Asian Games di Indonesia dengan memperoleh medali emas di kelas individu maupun tim. Kemudian tahun 2019 Saso terjun ke dalam golf profesional. Dia menjadi juara NEC Karuizawa tahun 2020 dan juga juara Nitori Ladies Golf Tournament.

Selamat kepada Saso dan Filipina! Semoga pegolf dan olahragawan Indonesia juga bisa mengikuti jejak Saso!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun