Dulu Adam Schwarz menulis buku tentang Indonesia berjudul " A Nation in Waiting." Â Buku itu berceritera tentang resesi ekonomi yang menimpa Indonesia, kejatuhan Soeharto, hingga peristiwa menjelang pemilihan umum tahun 2004.Â
Seperti judulnya buku itu sedang menunggu apa yang akan terjadi di Indonesia.Kini setelah era reformasi, bukan saja kekuasan Orde Baru yang sangat sentralistik tumbang dan ditandai dengan lengsernya Presiden Soeharto, dan berakhirnya peran tentara yang terlalu mendominasi, tetapi Indonesia yang sedang dalam penantian (a nation in waiting) menurut Adam Schwarz itu kini telah berubah total. Mungkin sendainya Pak Harto masih hidup, dia tidak bisa lagi mengerti kehidupan Indonesia saat ini.
Di samping banyak sisi positif, ada juga peluang yang dibuang percuma, makanya judul buku Adam Shcwarz itu bisa dipelesetkan menjadi "A Nation in Wasting" yakni bangsa yang tidak mampu memanfaatkan keadaan.Â
Di zaman Orde Baru tentu tidak mungkin kebebasan yang kita nikmati sekarang ini bisa terjadi. Dosen yang mengajarkan sesuatu dan menggambarkan kenyataan yang ada bisa dipangggil oleh pihak keamanan. Akibatnya, Â kemajuan akademik sulit dinikmati saat itu. Semuanya harus berpikir seragam seperti yang sudah ditetapkan.
Namun setelah era reformasi dan dunia yang sudah amat bebas ini sepertinya banyak peluang yang seharusnya bisa diwujudkan di zaman Orde Baru, malah tidak dimanfaatkan dan itu adalah membuang percuma (wasting).Â
Perilaku korupsi yang masih dilakukan para kepala daerah dan politisi merupakan buang-buang kesempatan itu, bahkan itu lebih buruk dari pada perilaku korupsi di zaman Orde Baru. Korupsi di zaman Orde Baru mungkin karena "keterpaksaan" namun di era reformasi ini banyak kepala daerah dan politisi yang sudah memiliki kekayaan miliaran rupiah.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa dengan segala kemajuan Indonesia saat ini, ekspor Indonesia yang tahun 2017 sekitar AS$ 170 miliar, bukan saja jauh di bawah Tiongkok yang ribuan miliar dolar, tapi jauh di bawah ekspor Singapura yang mencapai sekitar AS$ 300 miliar. Padahal sesungguhnya kebebasan di Indonesia jauh lebih baik dari pada di Singapura.
Sampai kapankah era buang-buang kesempatan ini? Jika ada yang menulis buku melanjutkan buku Adam Schwarz menjadi "A Nation in Wasting" mungkin menarik juga. Terutama dengan membandingkan perilaku orang Indonesia yang berada di dalam kekuasaan di zaman Orde Baru dan di zaman reformasi ini apalagi kalau bisa mewawancarai para koruptor di era reformasi ini khususnya para gubernur, bupati/wali kota,anggota DPR, DPRD,dan lain-lain.Â
Sebenarnya sejak era reformasi Presiden dan menterinya sudah makin bersih dan baik, namun para aparat di bawahnya belum mampu mewujudkan harapan masyarakat itu.Â
Semoga pemilu 2019 menghasilkan para politisi yang berjiwa anti korupsi sebagaimana harapan perjuangan refomasi itu.Â