Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akankah Manusia Indonesia itu Semakin Sadis?

29 Oktober 2018   09:11 Diperbarui: 29 Oktober 2018   09:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah penampilan tim PSSI U-19 yang walupun kalah 0-2 dari tim Jepang, namun terbersit harapan bahwa sepakbola Indonesia akan semakin baik. Bahkan dalam peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 muncul harapan yang meningkatkan semangat bahwa pembangunan di segala bidang akan bisa diwujdukan.

Namun ada juga kejadian yang tidak menyenangkan yakni tentang kesadisan manusia Indonesia yang semakin hari semakin buruk. Misalnya berita mengerikan baru saja terjadi di mana mayat pria ditemukan dicor dalam drum di Sukoharjo yakni kabupaten berpenduduk 824.238 jiwa di provinsi Jawa Tengah. Polisi menduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Menurut Kapolsek Grogol, AKP Dani Herlambang, kemungkinan mayat yang dicor itu korban pembunuhan sebagaimana disampaikan kepada media, Minggu, 28 Oktober 2018.

Korban ditemukan hari Jumat, 26 Oktober 2018 dan sudah menjadi tulang belulang. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pemulung, Muji Agung, yang sedang mencari barang rongsokan di bawah jembatan. 

Muji mengungkapkan di dalam drum ada selimut, mayat yang sudah tinggal kerangka itu memakai kaus lengan panjang lorek, sama pakai celana dalam pria. Mayat berada di dalam drum yang satu sisinya ditutup seng, sisi lainnya ditutup cor semen. Ukuran cor semen cukup besar, yakni berdiameter 40 cm dan tingginya 30 cm.

Kemudian mayat itu dibawa RSUD dr Moewardi dan diidentifikasi kemungkinan mayat itu berusia antara 25-60 tahun berjenis kelamin laki-laki. 

Dokter tak menemukan trauma pada tulang korban dan dari kepala sampai kaki, semua utuh, tidak ada kerusakan.  Kanit Reskrim Polsek Grogol, Iptu Siswanto menjelaskan bahwa cor semen tidak mengubur seluruh badan korban.

Kesadisan lain misalnya masih segar dalam ingatan kita ketika Angeline dibunuh oleh ibunya, Margriet Christina Megawe, yang oleh pengadilan dijatuhi hukuman seumur hidup dalam persidangan Senin, 29 Februari 2016 karena melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Jika kesadisan manusia Indonesia menjadi ciri orang Indonesia, maka untuk jangka panjang hal itu tidak baik bagi negeri ini. Misalnya ketika pemerintah berupaya dengan sungguh-sungguh menarik sebanyak mungkin wisatawan asing datang ke Indonesia agar penerimaan negara makin besar, yang akan digunakan untuk mengisi pembangunan, maka mungkin orang asing akan takut atau segan datang ke Indonesia membaca berita-berita tentang kesadisan yang dilakukan manusia Indonesia.

Dulu para pemimpin agama dan tokoh masyarakat sering dijadikan panutan agar bisa hidup dengan baik dan damai. Namun belakangan ini nampaknya sudah makin sulit menemukan orang yang bisa dijadikan teladan dalam hidup ini. Semoga generasi milenial bisa menjadikan dirinya menjadi pribadi yang lebih baik seperti yang dilakukan masyarakat Jepang saat ini. 

Ketika tim Jepang kalah di Piala Dunia 2018 di Rusia namun mereka sengaja membersihkan sampah di stadion. Ketika tim mereka menang melawan Indonesia, tim Jepang sengaja memberikan penghormatan kepada para penonton di stadion Bung Karno.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun