Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Indonesia akan Makin Santun Lima Tahun Lagi

10 Agustus 2018   10:10 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:46 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan calon wakil presiden Prof. Dr. Ma'ruf Amin oleh Presiden Jokowi tanggal 9 Agustus 2018 memberi harapan baru bagi pemerintah Indonesia jika mereka terpilih dalam pemilu 2019 sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.

Masyarakat Indonesia sudah mengenal Jokowi sebagai sosok yang bersih (anti korupsi), sederhana, rendah hati dan pekerja keras. Dengan kehadiran Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya maka sosok Ma'ruf Amin yang lebih dikenal karena kesalehan dan kesantunannya, maka pemerintahan Indonesia nantinya akan lebih santun lagi.

dokpri
dokpri
Dalam periode empat tahun terakhir ini tidak dikenal lagi adanya calo anggaran seperti yang dimainkan oleh Bendahara Partai Demokrat yang didirikan SBY yang kala itu menjadi presiden selama dua periode (2004-2009, 2009-2014). 

Walau banyak kemajuan di era tersebut tapi beberapa politisi Partai Demokrat seperti Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng harus masuk penjara karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan korupsi. 

Berbeda dengan era Jokowi sejak tahun 2014 ini. Calo anggaran tidak diperkenankan. Nampaknya Jokowi dengan tegas menjadikan dirinya sebagai pintu pertama untuk mencegah penyalahgunaan uang rakyat itu. Hidupnya yang sederhana menjadikan pengeluaran negara sangat hemat. 

Sebelumnya media massa menjelaskan bahwa di zaman Orde Baru para pejabat terlalu mudah menggunakan anggaran negara untuk kepentingan dan fasilitas pejabat. 

Bahkan di era reformasipun masih terlihat, sehingga sempat ada aturan  agar para pejabat pemerintahan tidak boleh mengadakan rapat di hotel-hotel karena menimbulkan pengeluaran negara yang sangat besar.

Presiden Jokowi sendiri sejatinya tidak terlalu senang dengan acara-acara mewah atau acara publikasi. Sebaliknya dia lebih tertarik untuk bekerja keras dan memilih kesenangan yang seperti masyarakat biasa nikmati seperti beternak ikan atau meninjau persawahan. 

Tempat tinggalnya pun tetap saja di Istana yang sudah disediakan negara. Pada hal seandainya ingin mendirikan rumah pribadi di Jl. Cendana, Cikeas, Teuku Umar, para pengusaha akan berlomba-lomba untuk menyediakannya seperti di masa lalu. Atau jika isteri dan anak-anaknya tertarik dengan bisnis apapun, para pemilik modal akan berupa memanfaatkan keadaan itu. Namun hingga saat ini keluarga Jokowipun hanya hidup seperti masyarakat biasa.

Dengan kehadiran Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden, penampilan pemerintahan nanti diharapkan akan lebih baik lagi bagi pembangunan Indonesia yang baru merdeka 73 tahun ini. 

Kebijaksanaan dan kesantunan Ma'ruf Amin akan memperkuat semangat kerja dan kesederhanaan pemerintahan yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi selama ini. 

Jika seluruh rakyat Indonesia mau bersatu padu memanfaatkan keadaan ini  maka pembangunan dalam lima tahun mendatang akan lebih mendekatkan Indonesia pada cita-citanya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun