Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kita Perlu Belajar?

4 Juli 2018   13:17 Diperbarui: 4 Juli 2018   13:39 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada yang belajar mengambil uang negara dan akibatnya harus dihukum dan sebagian besar memang mengambil uang negara tetapi tidak dihukum. 

Namun kebanyakan orang pada awalnya belajar agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik supaya bisa membantu negara Indonesia atau supaya berguna bagi bangsa dan negara. 

Ada juga yang belajar supaya dapat uang atau harta sebanyak mungkin dengan cara yang baik, tetapi mereka lupa belajar bahwa hidup egois dan hanya untuk kesenangan diri sendiri tanpa peduli orang lain, bukanlah yang dicita-citakan para pendiri negara ini. Sebagian dari mereka berhasil misalnya anak-anak muda Indonesia yang cerdas dengan fasih berbahasa asing, mengerti teknologi dan menikmati gaji di atas 25 juta per bulan. 

Mereka biasanya mempunyai usaha atau pekerjaan yang mapan dalam usia muda sudah naik mobil bagus, tinggal di rumah besar, dan memiliki deposito yang lumayan. Semuanya itu mereka peroleh karena belajar, namun belajarnya tidak memadai. 

Melihat kondisi saat ini kebutuhan Indonesia adalah belajar yang perlu dan terfokus. Misalnya bagaimana caranya agar petani Indonesia yang jumlahnya cukup banyak itu bisa menghasilkan panen yang lebih baik dan sinambung agar mereka bisa hidup sejahtera dari kegiatan pertanian mereka. Di bidang pendidikan bagaimana caranya agar semua rakyat Indonesia mendapatkan kesempatan belajar yang baik. 

Di bidang kesehatan bagaimana caranya agar rakyat Indonesia tidak mudah diserang penyakit, dan kalau sakit apa yang harus dilakukan. Di bidang hukum bagaimana caranya agar negara dan masyarakat Indonesia bisa terjamin secara hukum kelangsungan hidupnya, dan terbebas dari berbagai ancaman. Bagaimana caranya agar rakyat Indonesia tidak menjadi korban globalisasi, pemanasan global, kerusakan lingkungan hidup. Peran pemimpin dalam belajar.

Pemimpin mempunyai peran penting untuk mengajak seluruh rakyat agar mau belajar, dan yang perlu dipelajari adalah sesuatu yang berguna. Jika Presiden dan ibu negara selalu mengajak semua rakyat Indonesia agar selalu belajar dan belajar, maka negara ini bisa maju lebih cepat. 

Dengan demikian, kita tidak perlu berkecil hati menghadapi berbagai persoalan yang sangat banyak dan pelik yang dihadapi bangsa ini, yang penting kita semua mau belajar agar bisa mengatasinya. Jangan hanya anak-anak sekolah saja yang diminta belajar, orang-orang dewasa pun perlu belajar. 

Profesor Koh Young Hun dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea pernah menyebutkan bahwa Korea saja yang tidak memiliki kekayaan alam dan jumlah penduduk sebesar Indonesia bisa maju, apalagi Indonesia (Kompas, 26 Januari 2009). 

Tetapi kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar bisa tidak berarti apa-apa terhadap kesejahteraan rakyat kalau kita tidak mau belajar. Ayo mari kita semua selalu belajar agar negara kita maju!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun