Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pengin Dapat Perhatian tapi Umbar Kebodohan

24 Mei 2018   09:33 Diperbarui: 24 Mei 2018   09:43 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua anggota DPRD dan seorang ABG jadi berurusan hukum. Basuki Rahmat dan Naufal Baderi yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi katanya bercanda mengatakan ada bom di tas penumpang lain. Keduanya akhirnya berurusan hukum dan sudah masuk kantor polisi. 

Kejadiannya terjadi hari Rabu, 23 Mei 2018 siang, tepatnya sekitar pukul 12.25 WIB. Saat Basuki berada di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Basuki yang juga Ketua DPC Hanura Banyuwangi itu, sebagaimana mestinya bersama penumpang lain masuk ke ruang pemeriksaan. 

Di situ rupanya bertemu dengan rekannya yang juga anggota DPRD Banyuwangi, Marifatul Kamila. Lalu Basuki bercanda dengan mengatakan ada bahan peledak di koper ibu Marifatul Kamila itu. Sebenarnya petugas sempat bertanya kepada anggota DPRD itu tetapi dia tetap mengatakan bahwa ada bom di koper temannya. 

Kapolsek Rogojampi, Kompol Suhariyono, mengatakan bahwa Basuki sudah sempat ditegur petugas, tapi malah marah. Akhirnya pertugas membawanya ke kantor polisi. Betapa bodohnya seorang anggota DPRD harus bercanda seperti itu. Masih banyak cara lain untuk bercanda tapi jangan mengumbar kebodohan. Apalagi saat diingatkan petugas, malah marah karena merasa anggota DPRD.

Tapi kebodohan itu rupanya ibarat penyakit menular. Saat petugas berkoordinasi dengan petugas keamanan maskapai penerbangan Garuda agar menahan anggota DPRD Basuki untuk tetap berada di ruang tunggu, malah anggota DPRD lainnya bernama Naufal yang Ketua DPC Gerindra Banyuwangi juga bercanda soal bom ke pramugari. 

Saat akan naik ke pesawat, Nouval Baderi bercanda dengan mengatakan kepada pramugari bahwa tas yang dibawa temannya berisi bom. Sang pramugari tidak bisa menerima candaan itu, dan sikap pramugari itu sudah tepat. 

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman menegaskan bahwa tindakan dua anggota DPRD itu telah melanggar Undang-Undang Penerbangan. Dalam Pasal 344 dijelaskan, setiap orang dilarang melakukan tindakan melawan hukum yang membahayakan keselamatan penerbangan dan angkutan udara. Salah satunya menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan. Termasuk mengaku membawa bom. 

Memang tujuan kedua anggota DPRD itu bercanda, tapi candaannya justeru membuat masalah kepada dirinya. Pelajaran penting dari kasus ini bercanda boleh, tapi jangan bodoh. 

Kebodohan lain muncul dari anak baru gede (ABG) yang menyebarluaskan videonya yang akan menembak Presiden Jokowi. Dalam video itu, tampak seorang pemuda berkacamata bertelanjang dada berada di sebuah ruangan. Dia memegang foto Jokowi sambil menunjuk-nunjuknya. Dia sesumbar ingin menembak orang yang ada di foto tersebut. Dia berteriak-teriak "Gue tembak orang ini. Gua pasung. Ini kacung gua. Kacung gua. Gue lepasin kepalanya." 

Ternyata Polisi lebih cerdas dari ABG yang kemudian diketahui berinisial S dan berusai 16 tahun itu. Dengan cepat S dibawa dari rumahnya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, dan tiba di Mapolda Metro Jaya. Kepada polisi S mengaku hanya bercanda bersama temannya. Dia juga ingin menguji kemampuan polisi untuk menangkapnya. Kembali lagi lagi orang ini ingin mendapat perhatian dengan mengumbar kebodohannya. 

Orang belajar agar cerdas, bukan supaya makin bodoh. Semoga seluruh rakyat Indonesia mau belajar agar makin cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun