Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,Â
Sungguh kita dikejutkan dengan keterlibatan wanita dan anak-anak dalam peritiwa pengeboman gereja dan Polresta Surabaya.Â
Kita tidak menyangka karena sudah tertanam di pikiran dan sanubari kita wanita adalah mahluk yang lemah lembut dan sabar karena sudah bersabar berbulan-bulan mengandung anaknya  serta dengan penuh kesabaran membesarkan anak-anaknya serta berperan penting menjaga rumah tangga.Â
Anak-anak itu juga biasanya manis karena belum bisa memikirkan hal-hal buruk apalagi yang mencelakai orang lain. Itulah sebabnya mungkin Allah membuat mereka manis saat masih anak-anak. Â Â
Namun tindakan pengeboman itu mengubah cara berpikir kita. Ternyata siapapun kini sudah bisa dimanfaatkan untuk melakukan apa saja.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, mungkin masih ada niat kalian untuk melakukan bom bunuh diri itu.....
Tapi sebelum kalian melakukannya mari kita berdiskusi apakah itu yang terbaik. Para pemimpin agama dan masyarakat bersedia untuk membantu... atau berdiskusilah dengan keluarga atau teman-teman lain.
Kasihan melihat anak-anak yang seharusnya berhak punya masa depan yang lebih baik dari pada menjadi serpihan tubuh menjadi korban ledakan bom yang kalian buat sendiri. Mungkin saja anak itu bisa menjadi polisi, TNI, pemimpin agama, politik, dll seandainya tidak mati atau cacat akibat bom itu.Â
Berpikir dan berdoalah sebelum melakukan itu.....