Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat kepada Calon Teroris

14 Mei 2018   14:51 Diperbarui: 14 Mei 2018   15:19 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, 

Sungguh kita dikejutkan dengan keterlibatan wanita dan anak-anak dalam peritiwa pengeboman gereja dan Polresta Surabaya. 

Kita tidak menyangka karena sudah tertanam di pikiran dan sanubari kita wanita adalah mahluk yang lemah lembut dan sabar karena sudah bersabar berbulan-bulan mengandung anaknya  serta dengan penuh kesabaran membesarkan anak-anaknya serta berperan penting menjaga rumah tangga. 

Anak-anak itu juga biasanya manis karena belum bisa memikirkan hal-hal buruk apalagi yang mencelakai orang lain. Itulah sebabnya mungkin Allah membuat mereka manis saat masih anak-anak.   

Namun tindakan pengeboman itu mengubah cara berpikir kita. Ternyata siapapun kini sudah bisa dimanfaatkan untuk melakukan apa saja.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, mungkin masih ada niat kalian untuk melakukan bom bunuh diri itu.....

Tapi sebelum kalian melakukannya mari kita berdiskusi apakah itu yang terbaik. Para pemimpin agama dan masyarakat bersedia untuk membantu... atau berdiskusilah dengan keluarga atau teman-teman lain.

Kasihan melihat anak-anak yang seharusnya berhak punya masa depan yang lebih baik dari pada menjadi serpihan tubuh menjadi korban ledakan bom yang kalian buat sendiri. Mungkin saja anak itu bisa menjadi polisi, TNI, pemimpin agama, politik, dll seandainya tidak mati atau cacat akibat bom itu. 

Berpikir dan berdoalah sebelum melakukan itu.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun