Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Malaysia Memang Hebat...

11 Mei 2018   08:21 Diperbarui: 11 Mei 2018   14:41 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu Malaysia sudah dilakukan hari Kamis 9 Mei 2018. Inti dari pemilu itu untuk menentukan siapa Perdana Menteri yang baru walaupun ditentukan oleh terpilihnya 222 anggota Parlemen.

Hampir semua perkiraan sebelum pemilu menyatakan bahwa PM Najib yang berkuasa akan menang, dan pencalonan mantan PM Mahathir Mohammad yang sudah berusia 92 tahun sulit sekali untuk memenangi pemilu.

Namun Komisi Pemilihan Umum Malaysia telah mengumumkan setidaknya Partai Oposisi Pakatan Harapan (Alliance of Hope)secara mengejutkan memenangi setidaknya 113 kursi sehingga dapat membentuk pemerintahan baru.

Mantan PM Najib sendiri awalnya ragu apakah Mahathir akan dlantik menjadi PM. Bahkan raja Malaysia sempat diberitakan tidak segera menerima Mahathir yang sudah memenangi pemilu itu. 

Namun akhirnya tanggal 10 Mei 2018 raja Malaysia, Sultan Muhammad V melantik Mahathir Muhammad (yang didampingi isterinya Siti Hasmah Muhammad) sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru untuk periode 2018-2023. Deputi PM Malaysia sendiri sudah ditetapkan yakni isteri Anwar Ibrahaim, Wan Azizah binti Wan Ismail (lahir 3 Desember 1952).

Namun PM Mahathir sendiri mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi PM sampai tahun 2023; karena usianya tidak memungkinkan lagi. Dia ingin memberikan jabatan PM kepada Mohammad Anwar Ibrahim yang dulu pernah menjadi musuhnya. 

Tentu harus ada pengampunan dari raja terlebih dulu dan Anwar Ibrahim harus menang sebagai anggota parlemen. Anwar dipenjarakan tahun 2004 kemudian bebas. Tapi tahun 2015 dipenjarakan lagi oleh PM Najib atas tuduhan korupsi dan sodomi, dan bulan depan akan bebas.

Hasil pemilu ini mengakhiri kekuasaan Partai Barisan Nasional (BN) yang sudah berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia tahun 1957. 

Apa penyebab kekalahan Barisan Nasional/PM Najib ini? Semuanya mengatakan akibat tindakan Najib yang terlibat dalam skandal 1Malaysian Development Berhad (1MDB), badan investasi yang dibentuk PM Najib namun dituding telah digunakan untuk memperkaya dirinya dan partainya.

Selamat kepada Malaysia yang menggunakan pemilu dengan baik dan tidak menggunakan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan.

Malaysia memang hebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun