Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Harapan Masyarakat Warteg dari Gubernur Baru

19 Oktober 2017   05:47 Diperbarui: 19 Oktober 2017   05:54 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Gubernur Anis Baswedan dan Wakil Gubernur Sandi Uno atas pelantikannya, dari kami para masyarakat Warung Tegal (Warteg) di Jakarta.

Warung Tegal (Warteg) sangat populer di Jakarta walaupun tidak semuanya berasal dari Tegal; banyak juga dari daerah lain seperti Brebes, Ciamis, Cirebon, bahkan dari Surabaya dan Madura. Tapi tetap saja namanya warteg.

Biasanya kita beroperasi sore hingga malam hari, dan masyarakat senang makan malam di sana. Daging sapi, ayam, sate, ikan lele, ikan mujair, ikan laut, kerang rebus, telor, indomie, sayur kangkung, sayur bayam, kol merupakan menu yang biasanya ditemui di warteg Jakarta untuk menemani nasi putih atau nasi goreng.

Minuman berupa air jeruk, teh, kopi, aqua, jus, air merupakan minuman yang lazim ditemui.  

Harganya tentunya lebih murah dari pada di restoran. Namun yang makan di warteg tidak hanya rakyat kecil, pegawai kantoran juga sering seperti di kawasan Menteng dan Cikini.  

Rupanya turis asing sebenarnya ingin menikmati warteg tersebut. Masalahnya tempatnya yang sangat sederhana di samping bahasa yang kurang kita pahami membuat turis enggan makan di warteg.

Kalau Gubernur baru Anis Baswedan dan Wagub baru Sandi Uno mau mengambil hati warga Jakarta, tidak perlu membuat foto settingan agar dilihat peduli dengan masyarakat kecil, cukup dengan membenahi warung tegal yang cukup banyak di Jakarta.

Apa yang bisa dilakukan Gubernur/Wakil gubernur untuk warteg?

Tidak perlu memberikan DP nol rupiah. Tapi cukup menyediakan tempat yang sah (sehingga tidak perlu takut digusur) bagi Warteg di Jakarta dan membantu membuat warung yang layak.

Bila perlu Pemprov DKI bisa membantu membuatkan rancangan bangunan yang sama untuk seluruh warteg di Jakarta. Kalau memang perlu "dinding" warteg daripada hanya menggunakan kain bekas poster, lebih baik Pemprov DKI menyediakan kain tebal yang seragam untuk seluruh warteg. Kerangka warteg dan atapnya juga bisa disediakan Pemprov DKI. Bila kita harus membayar tidak apa-apa asal boleh dicicil.

Jika ingin mendapat nama, boleh juga dibuat tulisan bantuan Pemprov DKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun