Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaya Raya, tapi Rendah Hati dan Dermawan

15 Oktober 2017   09:25 Diperbarui: 15 Oktober 2017   10:32 2618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gurauan yang mengatakan "Muda kaya raya, mati masuk sorga" rasanya tepat sekali menggambarkan sosok ini.

Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini digolongkan majalah internasional Forbes sebagai orang terkaya nomor 14 di Indonesia.

Tahun 2017 kekayaannya menurut majalah Forbes disebut 1.98 billion USD atau AS$1,98 miliar atau sekitar 23 triliun rupiah. Wah benar-benar kaya bukan?

Tapi waktu diwawancarai Andy F. Noya dalam acara Kick Andy sosok ini terhenti sambil terisak, tak mampu menahan air mata ketika ditanyakan apa keinginannya di akhir hidupnya. Dengan penuh keiklasan dan ketulusan dia mengatakan ingin agar tidak ada lagi orang miskin di Indonesia.

Dari kekayaannya itu dia sudah membantu ribuan mahasiswa yang tidak mampu dengan memberikan bea siswa dan membantu beberapa kelompok yatim piatu dari berbagai penjuru di tanah air.

Dia dulunya bernama Oei Hiok Eng yang kemudian diubah menjadi Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat. Lahir di Kadipaten, Majalengka 15 Desember 1943 (73 tahun).

Dia adalah ponakan pengusaha besar pemilik PT Astra yang juga dikenal dermawan William Soeryadjaya.

TP Rachmat memulai kariernya sebagai pekerja biasa di bagian sales Astra pada tahun 1968 dan karena kesungguhannya tahun 1972  dia dipecaya untuk mengelola United Tractors (anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang alat berat) hingga tahun 2005.

Kemudian tahun 1998 TP Rachmat mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group yang bergerak di berbagai bidang seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik.

Bersama saudara sepupunya, Edwin Soeryadjaya TP Rachmat ikut mendukung PT Adaro Energy yang bergerak di bidang  tambang batu bara di Kalimantan.

Kini di usia 73 tahun pengusaha yang sudah memiliki kekayaan sekitar 23 triliun rupiah itu masih tetap ingin menolong banyak orang.

Ternyata ada orang yang kaya raya, namun tetap rendah hati dan dermawan seperti yang ditunjukkan oleh TP Rachmat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun