Sebenarnya tidak ada niat saya untuk membaca berita di website Kompas edisi 14/06/2017 yang berjudul "Kuasa Hukum Sarankan Ahok Ditahan di Lapas Ini" ... tapi ketika menemukan ada satu paragraf yang menarik, saya jadi penasaran. Paragraf itu adalah "Jadi kami rasa memang di Mako Brimob itu aman. Tapi kalau tidak diizinkan menurut peraturan, ya di Cinere (Lapas Terbuka kelas IIB), Depok itu juga bisa," kata dia (I Wayan Sudirta, Pengacara Ahok).
Hah?... di Cinere ada Lapas? Saya jadi bertanya-tanya... Sebagai warga Cinere yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Cinere, baru kali ini saya mendengar ada Lapas di Cinere. Dimana ya?
Saya minta bantuan mbah Gugel untuk menemukan dimana tepatnya lokasi Lapas Terbuka kelas IIB Cinere? Mbah Gugel pun memberi petunjuk tentang website dari Lapas tersebut... Oh, pakai blogspot?
Tadinya berpikir, kenapa pakai website gratisan ya?
Tapi setelah masuk alamat web tersebut, ternyata layout website dikelola cukup profesional sehingga tidak terkesan blog pribadi yang terkadang dibuat untuk menipu via sms.
Ucapan "Selamat Datang" didalam web yang menampilkan foto Kepala Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB, ibu Itun Wardatul Hamro, Bc.IP, S.Sos, M.Si yang sedang tersenyum, cukup menyejukan ditambah warna dominan coklat didalam webnya seakan menghilangkan kesan angker dari sebuah Lembaga Pemasyarakatan. Webnya pun menampilkan menu-menu yang cukup komunikatif sehingga mempermudah pengunjung untuk mendapatkan informasi.
Lapas yang dikenal dengan sebutan Lapas Terbuka Jakarta ini ternyata berada di kawasan Gandul, beralamat di Jl. Raya Gandul No.6 Cinere 16514 ... (Oh masih satu kecamatan dengan rumah saya dong ya, kode posnya sama!). Kemungkinan lokasinya bersebelahan dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Kehakiman Gandul karena Pusdiklat terletak di Jl. Raya Gandul No.4.
Website tersebut juga menjelaskan bahwa Lapas ini memang didesain tidak seperti Lapas lain yang ada di Indonesia karena secara khusus melaksanakan pembinaan lanjutan terhadap narapidana pada tahap asimilasi yaitu dengan masa pidana antara 1/2 sampai dengan 2/3 dari masa pidana yang harus dijalani oleh narapidana yang bersangkutan.
Lapas Terbuka Jakarta memiliki kapasitas 100 orang dengan luas tanah 4415 m2 dan dilengkapi dengan sarana pembinaan yang cukup memadai. Layaknya hunian kamar kost, Lapas Terbuka Jakarta dibangun tanpa jeruji dan tembok yang menjulang serta berdekatan dengan lingkungan masyarakat dan dengan minimum security. Dengan demikian, keberadaan Lapas Terbuka Jakarta sangat mendukung upaya mengintegrasikan narapidana dengan masyarakat sekitar.
Wow cukup menarik melihat foto "kamar kost" seperti yang ada di website: