Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Pupung Sadili

29 Agustus 2019   12:14 Diperbarui: 3 September 2019   15:12 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin 26 Agustus 2019

Malam itu gue masih kena sindrom I don't like Monday, bawaannya pingin buru-buru rebahan di kasur. Karena itu HP langsung gue silent biar ngga ganggu istirahat gue.

Selasa 27 Agustus 2019

Seperti biasa jam 4 pagi udah bangun dan sarapan untuk persiapan ngantor.

Agak kaget juga waktu lihat HP, tumben ada ratusan WA Messages dari puluhan Chats, biasanya ngga sampe sebanyak ini. Pas gue buka, kebanyakan sih Chat di WAG tapi yang gue pilih baca duluan adalah Message dari Abang gue.

Dia nanya, "Pupung Sadili itu, Pupung yg kecil? Meninggal?" ... Abang gue ini tau kalo Pupung ini teman gue jaman kuliah bareng di Universitas Trisakti.

Astaghfirulloh, Pupung meninggal? ... Langsung gue buka Message dari grup Chat WA alumni TI Trisakti, gue baca satu persatu Messages kebawah..

Hah! ... ternyata betul, Pupung meninggal!
Hah!! ... meninggal bersama anaknya Dana?!
Hah!!! ... meninggal didalam mobil yang terbakar??
Hah!!!! ... diduga dibunuh???
Hah!!!!! ... yang bunuh diduga istrinya????

Kagetnya berlipat ganda dan akhirnya cuma bisa mengucap Innalillahi wa innaillaihi roji'un...
Alhasil hari itu kerja jadi ngga konsen. Kebanyakan curi-curi waktu baca grup Chat WA alumni TI Trisakti untuk mengikuti perkembangan kasus itu.

**
Pertama kenal dengan Edi Chandra Purnama yang biasa pakai nick name Pupung Sadili, ketika sama-sama kuliah di Universitas Trisakti jurusan Teknik Industri (TI) pada tahun 1984.

Kami ini memang rekan sesama penderitaan dan perjuangan. Menderita karena sama-sama merasakan masa orientasi mahasiswa baru yang jaman itu masih cukup keras dan sama-sama berjuang untuk lulus menjadi Sarjana Teknik Industri alias Insinyur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun