Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian

12 Januari 2021   03:48 Diperbarui: 12 Januari 2021   06:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan mengitari masa,,,

Bertemu banyak manusia,,,

Yang mudah tertawa hingga yang sulit untuk bahagia,,,

Dirimu bagiku suatu kemustahilan,,,

Bagai sebuah syair tak bertuan,,,

Bagai asmara cinta antara api dan hujan,,,

Bagaimana mungkin menjadi kenyataan,,,

Mulai kusadari rasa tak beralaskan logika akan berakhir nestapa,,,

Pernah kucoba menggiring badar rembulan agar hinggap di bola matamu,,,

Mata yang tak pernah berhenti membuatku malu untuk hadir di sepertiga malammu,,,

Hanya untuk menyampaikan bahwa kasih ini akan tetap menghujam walau harus penantian panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun