Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Daftar Masalah Mental Sebenarnya

21 Juli 2018   21:19 Diperbarui: 21 Juli 2018   21:44 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Twitter Titiek Soeharto @TitiekSoeharto

Joko Widodo pun tak tahu tentang akar permasalahan yang menggerogoti 4 karakter bangsa yang disebutkannya. Yakni santun, berbudi pekerti, ramah, dan gotong-royong

Keempat hal itu katanya telah tergerus dan bermasalah sehingga perlu dilakukan revolusi mental. Caranya melalui pembenahan pendidikan dan penegakan hukum yang tak pandang bulu.

***

Setelah berjalan hampir 4 tahun dan menyaksikan berbagai hal yang berlangsung di depan mata sehari-hari, saya berkesimpulan Joko Widodo keliru mendefinisikan 4 karakter bangsa itu. 

Bagaimana mungkin disebut santun jika menghasut dan menebar fitnah --- bahkan oleh tokoh dan pemimpin masyarakat terkemuka yang sebelumnya pernah dihormati dan berpendidikan tinggi --- merupakan gejala yang kini semakin menjadi-jadi?

Siapa pun pasti bingung menjelaskan makna santun yang dimaksud. 

Begitu juga tentang budi pekerti. Bagaimana mungkin bangsa ini memilikinya jika orang-orang pilihan yang duduk mewakili rakyat di lembaga-lembaga Negara maupun pemerintahan, tak pernah jera dan semakin tak tahu malu melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme?

Menurut saya, Joko Widodo terlalu ramah dalam berbasa-basi. Apapun yang terlalu, selalu tak baik. Sebab faktanya, banyak diantara masyarakat hari ini yang berprilaku semakin brutal terhadap sesama. Hanya gara-gara persoalan pilihan dan selera pribadi. Seperti perbedaan dalam keimanan, rezeki, status sosial, bahkan pilihan budaya yang dilakoni selama ini.

Gotong-royong?

Karakter ini justru semakin sulit dipahami apakah betul pernah bersemayam di sanubari bangsa kita. Sebab yang selalu dipertontonkan dan kita saksikan adalah semangat saling menjegal dan ingin menjatuhkan --- atau menggagal-totalkan --- setiap upaya penegakan kedaulatan yang ingin dilakukan. 

Atau sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun