Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik

Joko Widodo Bukan "Superman"

4 Februari 2018   12:34 Diperbarui: 4 Februari 2018   12:52 12341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya juga menghimbau sebagai engineer yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang pendidikannya dibiayai negara tapi tak pernah dimanfaatkan bangsa sendiri. Melainkan oleh bangsa asing yang datang menawarkan bantuan bagi negeri ini demi kepentingannya di sana. Tentu saya paham jika presiden kita tak bisa serta merta memberdayakan sumber daya yang bertebaran dan selama ini hanya diperlakukan sebatas tenaga administrasi, "salesman", "broker", atau "cecunguk" penguasa kapital semata.

###

Satu-satunya yang saya sesalkan adalah kenyataan bahwa Presiden Joko Widodo bukan "superman". Dia tak bisa merdeka sepenuhnya melakoni hal yang harus dan perlu.

Maka wajarlah jika disana-sini terdapat kekurangan, belum tertangani sempurna, atau luput dari perhatiannya. Dia manusia biasa yang hanya punya waktu tak lebih dari 24 jam sehari seperti kita semua. Beliaupun masih membutuhkan sebagian dari waktu tersebut untuk beristirahat dan merenung.

Hal itu tentu bukan sesuatu yang sulit untuk dipahami. Terlepas kebenaran dari 3 hal yang dikemukakan "sang mahasiswa dengan kartu kuning" itu, tidakkah semestinya kita menyisakan sedikit ruang komunikasi kepada dia dan presidennya?

###

Joko Widodo terbukti menanggapi aksi itu dengan bijaksana. Bahkan beliau menyatakan akan "mengajak" --- saya yakin maksud presiden adalah demikian, bukan "mengirim", karena hal itu bermakna perintah yang tak relevan dan boleh mereka abaikan --- mahasiswa itu bersama rekan-rekan BEM UI lainnya (berkunjung) ke Asmat.

Memahami sepak terjang, tutur bahasa, serta gaya dan cara yang ditampilkannya selama ini, Joko Widodo bukan presiden yang gemar menyudutkan, apalagi mempermalukan orang lain.

Jadi, beliau sesungguhnya ingin mengajak sang "mahasiswa pemberi kartu kuning" itu, untuk turut membantu negara yang dipimpinnya dalam menyelesaikan persoalan di sana.

Bukankah memang demikian semestinya?

###

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun