Mohon tunggu...
Jihan Lutfiyah
Jihan Lutfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

sebuah usaha mengabadikan buah pikir dan perasaan agar tak lekang tergerus keadaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Sakit Hati Rasanya Seperti Tertusuk Belati? Kok Bisa?

19 Agustus 2021   23:26 Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:41 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Mungkin kita sering mendengar orang-orang yang memiliki nasib kurang beruntung dalam percintaan mengatakan bahwa dirinya merasakan sakit yang begitu dalam, sakit yang tak tertahankan, dan sakit yang membuat dirinya terasa hampir mati. Bagi mereka yang tak merasakan tentu akan berkata bahwa ini adalah sesuatu yang sangat berlebihan---wong cuma gara-gara cinta kok sampe segitunya?  Ya, memang semakin hari semakin banyak saja orang yang tak pandai memahami dan tak berniat untuk bisa mengerti.

Saya sendiri pernah merasakan hal semacam itu. Seseorang melukai hati saya sampai dada saya benar-benar terasa sesak. Mengambil nafas saja rasanya berat sekali, seolah-olah saya sedang tenggelam di laut terdalam dan tak satupun manusia yang bisa melihat bahkan menolong.  Patah hati juga pernah membuat tubuh saya begitu lemas lunglai seperti orang  sakit yang tak memiliki kekuatan untuk bebas berlarian kesana kemari. 

Hari-hari hanya saya lalui dengan berbaring di atas kasur, mengambil makan, dan pergi ke toilet. Terus menerus seperti itu sampai waktu berhasil menunjukkan khasiatnya. Saya betul-betul seperti orang sakit yang harusnya dirawat di rumah sakit. Tapi, memangnya rumah saki hati sudah dibangun di dunia?

Mungkin kalian juga pernah ketika mendengar, melihat, atau mengalami hal yang tak diinginkan misalnya seperti di-ghosting, dikasih harapan palsu, ditinggal tanpa penjelasan apapun, diselingkuhi, atau bahkan ditikung teman sendiri---hujan internal langsung turun begitu deras membasahi pipi kalian. 

Jantung seperti terhujam, kaki seperti ditahan oleh raksasa hingga membuat kalian sulit melangkah kemana-mana, tubuh seperti tertancap ribuan parang yang teramat tajam, lidah terasa kelu dan bibir terus bergetar sambil berusaha menahan air mata agar tidak jatuh---agar tak ada isak yang meledak dan diri yang porak-poranda.

Kenapa ya bisa seperti itu? Nah, Saya pernah baca di salah satu buku --saya lupa tepatnya bagaimana, intinya adalah bahwa ada penelitian yang mengatakan bahwa otak kita tidak menemukan perbedaan atau menangkap sedikit perbedaan antara sakit hati dan sakit fisik. Oleh karenanya, ketika sedang sakit hati kita kerap mengatakan bahwa rasanya sama seperti tertusuk sembilu. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh orang-orang yang pernah bilang 'sakit tapi tidak berdarah'.

Makanya, cobalah belajar memahami dan mengerti temanmu yang keadaan hatinya sedang tidak baik-baik saja. Jangan menambah beban perasaan dengan perkataan yang meremehkan. Setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Mungkin kamu akan merasa biasa saja jika mengalami hal yang serupa, tapi tidak dengan dia. Pun sebaliknya, mungkin saja dia lebih kuat jika menghadapi masalah yang membuatmu seperti kehilangan setengah nyawa. Perlu disadari, tugas kita di dunia salah satunya adalah menjadi pendengar yang tidak menghakimi dan penasihat yang tidak menggurui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun