Mohon tunggu...
Jihan Infatiha
Jihan Infatiha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa PAI 2019 IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

29 April 2020   17:44 Diperbarui: 29 April 2020   17:44 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berpendapat bahwa eksistensi manusia adalah eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Bereksistensi adalah bereksistensi dalam suatu perbuatan yang dilakukan semua orang bagi dirinya sendiri. 

Menurut beliau kebenaran adalah kebenaran untuk aku atau untuk diri sendiri karena para filosof sebelumnya hanya melihat dari segi teoritis yang bersifat objektif dalam mencari kebenaran. 

Hal ini tidak menempatkan diri mereka sendiri sebagai subjek dalam penelitian kebenaran tersebut. Oleh karena itu menurut Soren Kierkegaard sangatlah penting untuk menunjukkan eksistensialisme dari teoritis dan konsepsi tersebut dalam diri kita sendiri. 

Dimana dalam diri kita terdapat pengaktualisasian didalamnya dari teoritis dan konsepsi yang mereka dapatkan yang berupa refleksi obyektif dalam menemukan kebenaran yang obyektif. 

Kebenaran yang obyektif adalah kebenaran yang berasal dari diri manusia itu sendiri. Konsepsi dan gambaran tidak memiliki arti jika tidak tumbuh atau tertanam dalam diri kita sebagai subyek dari penelitian kebenaran tersebut.

3. Martin Buber

Berpendapat bahwa eksistensi adalah nilai eksistensi manusia tidaklah murni dari individualis semata tetapi dengan adanya relasi bersama maka dapat menunjukkan eksistensi dirinya dan teman relasinya tersebut. 

Martin Buber memiliki pemikiran prinsip dialogis yang berisi manusia dimana memiliki 2 macam relasi yang secara fundamental berbeda. Relasi pertama adalah relasi terhadap barang/benda yang disebut "aku itu". Kedua adalah relasi antara manusia dan tuhan.

4. Martin Heidegger

Berpendapat eksistensialisme lebih dikenal sebagai bentuk gaya berfilsafat.  Tokoh utama atau subyeknya adalah manusia dengan bagaimana caranya atau strategi beradanya dia ditengah maklukh-maklukh lainnya. Pemikiran ini sangat berhubungan dengan humanisme dimana sikap manusia yang memanusiakan manusia. 

Banyak orang modern sekarang hanya melihat dari sisikuantitas, materialistik, dll. Dengan adanya eksternalisasi eksistensialisme menurut Martin merupakan salah satu bagian filosofi keberadaan dengan hal-hal sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun