Mohon tunggu...
Jiehan Khairunnisa
Jiehan Khairunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - mahasiswi

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Diplomasi Maritim Ustman bin Affan

17 Oktober 2019   17:20 Diperbarui: 17 Oktober 2019   17:23 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Utsman bi Affan adalah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki hubungan erat dengan beliau. Karena, ibu Utsman adalah sepupu dari Rasulullah, maka masih memiliki hubungan dengan Rasulullah. Pada usianya yang masih tergolong muda, yakni 34 tahun, beliau masuk Islam dengan 13 orang lainnya yang semuanya adalah para saudagar kaya. Karena masuknya Utsman kedalam Islam, maka pamannya sangat terpukul dan mengikatnya dengan tali sampai dia mau berpindah kembali kepada kepercayaannya, tetapi malah sebaliknya karena kesabaran, ketabahan, serta keberanian dan keyakinan akan kebenaran Islam, Utsman tetap menghadapi perlakuan pamannya itu.

Utsman bi Affan adalah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki hubungan erat dengan beliau. Karena, ibu Utsman adalah sepupu dari Rasulullah, maka masih memiliki hubungan dengan Rasulullah. Pada usianya yang masih tergolong muda, yakni 34 tahun, beliau masuk Islam dengan 13 orang lainnya yang semuanya adalah para saudagar kaya. Karena masuknya Utsman kedalam Islam, maka pamannya sangat terpukul dan mengikatnya dengan tali sampai dia mau berpindah kembali kepada kepercayaannya, tetapi malah sebaliknya karena kesabaran, ketabahan, serta keberanian dan keyakinan akan kebenaran Islam, Utsman tetap menghadapi perlakuan pamannya itu.

Utsman bi Affan adalah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki hubungan erat dengan beliau. Karena, ibu Utsman adalah sepupu dari Rasulullah, maka masih memiliki hubungan dengan Rasulullah. Pada usianya yang masih tergolong muda, yakni 34 tahun, beliau masuk Islam dengan 13 orang lainnya yang semuanya adalah para saudagar kaya. Karena masuknya Utsman kedalam Islam, maka pamannya sangat terpukul dan mengikatnya dengan tali sampai dia mau berpindah kembali kepada kepercayaannya, tetapi malah sebaliknya karena kesabaran, ketabahan, serta keberanian dan keyakinan akan kebenaran Islam, Utsman tetap menghadapi perlakuan pamannya itu.

Masa kekhilafahan Utsman dilalui dengan sangat sulit lantaran saat itu sudah mulai ada pembangkangan, faham-faham yang menyimpang dan persaingan duniawi antar teman terjadi di mana-mana. Di masa kekhilafahannya juga terdapat para gubernur yang lebih mendahulukan kepentingan dunia semata dari pada kepentingan akhirat. Mereka juga sengan dipuji atas perbuatan yang tidak mereka kerjakan. Sekalipun pada mulanya mereka jumlahnya sedikit.

Di mana-mana terdapat banyak gerakan yang menyerukan revolusi dan bermacam fitnah yang berkepanjangan sehingga sangat mengancam keutuhan daulah islamiyyah. Daulah islamiyyah kemungkinan akan runtuh seandainya tidak ada sosok Utsman yang dapat mengatur segala permasalahan negara, berhati-hati dalam bertindak, dan senantiasa memperingatkan umat akan bahaya fitnah dan revolusi, serta bersiap-siap untuk memerangi siapa pun yang keluar dari agama Islam dan mengingkari janji antara dia dan umat Islam.

Beberapa pengaruh yang diberikan pada masa Utsman bin Affan, beliau sudah memiliki armada kelautan yang dibuatnya sendiri, dari mulai zaman Utsman hingga sekarang, armada kelautan semakin berkembang. Pada dasarnya, diplomasi maritim sudah ada sejak zaman Rasulullah ketika para pedagang memilih laut sebagai sarana bisnis mereka dengan bangsa China.

Saat penaklukan Persia pada zaman Utsman bin Affan, disitulah Sa'ad bin Abi Waqas, panglima tempur yang memimpin pasukan Muslimin masuk ke China[2], dan pada awalnya penguasa di China Dinasti Tang tidak megharapkan kehadiran pasukan Muslimin karena tidak ingin berhadapan dengan mereka. 

Karena penolakan yang dilakukan oleh pemerintah Dinasti Tang yang pada saat itu dipimpin oleh Kaisar Kao-tsung, pasukan yang dipimpin oleh Sa'ad mulai memasuki perairan China di Guangzho dengan kapal-kapal layar mereka, yang kemudian mereka disambut sebagai tamu kerajaan dan selanjutnya mereka bernegosiasi dan membuat kesepakatan yang pada akhirnya Kaisar Kao-Tsung memperbolehkan penyebaran Islam di GuangZhou. Dakwahnya pun terjadi kira-kira 18 tahun hingga wafatnya Sa'ad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun