Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Penulis

📖 Penulis | Jurnalis | Content Writer | Hidup untuk ditulis, menulis untuk hidup, dan apa yang saya tulis itulah diri saya!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ilusi Masyarakat Kelas Menengah, Gaji Pas-pasan Tapi Berani Deposit Jutaan di Situs Judi Online, Lho Kok?

13 April 2025   06:30 Diperbarui: 13 April 2025   06:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelas menengah terjebak judi online demi bertahan di tekanan hidup yang tak pernah cukup. (ilustrasi by AI)

"Gue nggak pengin kaya, cuma pengin hidup tenang aja. Tapi kenapa ya, hidup kok rasanya makin susah?"

Kalimat itu diucapkan teman saya, Dika, 32 tahun, pekerja kantoran yang tiap bulan gajinya numpang lewat demi cicilan, belanja kebutuhan rumah tangga, dan... deposit judi online yang katanya "cuma iseng-iseng berhadiah."

Tapi iseng itu bukan cuma soal uang yang habis begitu saja.

Ini tentang keresahan eksistensial generasi kita yang katanya kelas menengah, tapi hidupnya tetap penuh kekurangan dan ketidakpastian.

Dan di tengah himpitan hidup itu, judi online datang dengan iming-iming instan: cuan besar, modal kecil, dan keberuntungan yang katanya cuma sekali klik.

Kita Hidup di Tengah Ilusi yang Katanya Mapan, Padahal Rapuh

Kita tumbuh dalam narasi bahwa kerja keras adalah kunci menuju hidup layak.

Tapi di realita, kerja 9 to 5 belum tentu bisa menabung, apalagi beli rumah atau mobil.

Laporan Bank Dunia (2022) menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia yang tergolong kelas menengah sebenarnya vulnerable atau rentan jatuh miskin saat terjadi guncangan ekonomi.

Dan di tengah kerentanan itu, kita dikepung gaya hidup media sosial, tentang brunch fancy, traveling ke Jepang, atau skincare jutaan rupiah yang katanya "self-reward".

Padahal banyak dari kita yang ngopi kekinian dengan uang hasil paylater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun