Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Penulis

📖 Penulis | Jurnalis | Content Writer | Hidup untuk ditulis, menulis untuk hidup, dan apa yang saya tulis itulah diri saya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Bank Emas dan Perut yang Kosong

26 Februari 2025   18:45 Diperbarui: 26 Februari 2025   18:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bank Emas di tengah hidup rakyat yang meringis (AI)

Mereka buka pintu berlapis baja,

Di dalamnya tersimpan cahaya megah,

Tapi pasar masih penuh duka,

Harga melambung, rakyat menyerah.

--

Sekolah berdiri bak istana kosong,

Buku hanya mimpi di kantong kumal,

Anak-anak merajut angka di jalan,

Sementara emas berkelip di meja para penjual.

--

Perut-perut kosong berbaris di senja,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun