Mohon tunggu...
ajid kurniawan
ajid kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - peladang multiplatform

laki-laki setengah abad yang ingin bertanam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Rahmad Mas'ud, Antara Mimpi dan Realitas

9 Oktober 2019   21:37 Diperbarui: 9 Oktober 2019   21:44 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BACALON WALIKOTA BALIKPAPAN: Penulis (kedua dari kanan) bersama Rahmad Mas'ud.

Jauh sebelum terpilih sebagai Wakil Wali Kota Balikpapan, saya tahu Rahmad Mas'ud sudah membangun mimpi besar. Bukan untuk lima atau sepuluh tahun, tetapi untuk 100 tahun ke depan.

Benar, bahwa mimpi 100 tahun ke depan Kota Balikpapan itu adalah ide-ide dari warga kota yang menjadi peserta lomba karya tulis ilmiah. Namun, saya melihatnya dari perspektif yang lain. Inilah bentuk kolaborasi pemikiran antara pemimpin dan warga yang dipimpin. Dalam bahasa yang lebih keren, ekonom Rhenald Kasali memberi istilah disruptive leader.

Ini jelas membutuhkan mindset baru: disrupted mindset. Saya melihat mindset baru itu melekat pada diri Rahmad Mas'ud. Dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, ia berupaya mendorong ke luar perilaku "penjaga warung" aparatur pemerintah. Mengubah tradisi lama pemerintahan menjadi tradisi baru corporate mindset.

Tidak mudah bagi seorang Rahmad Mas'ud untuk menjernihkan kolam keruh birokrasi. Sebagai "pembantu" wali kota, lazim diketahui wakil wali kota cenderung diposisikan sebagai pelengkap saja. Kalaupun ada pembagian tugas, bukan berarti kedudukan keduanya sama. Sebab kepemimpinan pemerintahan tetap ada di tangan wali kota.

Sudah pasti Rahmad Mas'ud ingin mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Berupaya dengan caranya untuk memberi warna pada arah kebijakan pemerintahan. Maklum, publik memiliki ekspektasi besar terhadap dirinya. Publik ingin menyaksikan pertunjukan kecerdikan akal seorang pengusaha bernama Rahmad Mas'ud untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

Semua orang bisa berteori, jago berpidato, mahir berkomentar, lihai berdebat, dan pandai mencari popularitas. Namun, tidak semua orang bisa menyelesaikan konflik, merancang kebijakan, mencari solusi, menangani masalah-masalah Kota Balikpapan yang kompleks.

Kemampuan menggerakkan massa dan menggerakkan roda pemerintahan adalah dua hal yang berbeda. Kepala daerah yang baik adalah kepala daerah yang mempunyai dua kemampuan ini.

Sejak awal memasuki pemerintahan, Rahmad Mas'ud berupaya untuk menjadi apa yang dalam dunia manajemen dilukiskan sebagai problem solver atau trouble shooter.

Saya melihat naluri pebisnis Rahmad Mas'ud cepat mengindentifikasi potensi-potensi yang bisa menggelembungkan PAD. Sebagai pelaku usaha, matanya bak elang melihat ceruk potensi baru untuk mendongkrak PAD. Perusahaan Daerah (Perusda)-lah yang menjadi katalisator.

Tentu, tidak semua masalah yang berkaitan dengan upaya mendongkrak PAD harus diselesaikan oleh kepala daerah dan wakilnya. Untuk masalah-masalah taktis, eksekutornya ada pada sekretaris daerah, SKPD terkait, dan direktur Perusda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun