Mohon tunggu...
ajid kurniawan
ajid kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - peladang multiplatform

laki-laki setengah abad yang ingin bertanam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tak Ada Keraguan, Sawit Tidak Boros Air

3 Oktober 2019   13:29 Diperbarui: 3 Oktober 2019   13:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMODITAS ANDALAN. Hamparan hijau tanaman kelapa sawit. Foto: SawitPlus.co

Kalangan pegiat perlindungan lingkungan hidup pun ikut mengingatkan tentang "bahaya" nya sawit: pengembangan kelapa sawit akan mengubah lahan hijau yang subur, jutaan hektar, menjadi gurun tandus, nanti ketika usia hidup sawit (setelah replanting) berakhir.

Mengapa kelapa sawit dianggap sebagai tanaman yang rakus air dan menyebabkan kekeringan disuatu wilayah ? Dwi Putro menilai pandangan ini  bukan tanpa dasar.

Banyak masyarakat yang wilayahnya berkembang perkebunan sawit merasakan bahwa sumur-sumur menjadi lebih gampang kering. Dulu, sebelum berkembang perkebunan kelapa sawit, air di musim kemarau masih bisa diperoleh. Namun sekarang kemarau sedikit saja air sudah susah diperoleh. Demikian anggapan mereka.

Apakah benar kelapa sawit adalah tanaman yang rakus air sehingga dapat menyebabkan menurunnya suplai air ? Secara logika, jelas Dwi Putro, untuk melihat apakah tanaman rakus air atau tidak, tentu dengan melihat seberapa banyak air dibutuhkan oleh suatu tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara normal. Inilah yang disebut sebagai kebutuhan air konsumptif tanaman.

Apakah tanaman kelapa sawit merupakan golongan tanaman dengan nilai evapotranspirasi tinggi? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa nilai evapotranspirasi tanaman kelapa sawit berkisar antara 1100 -- 1700 mm/tahun. Penelitian terkini yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Coster (1938).

Pasaribu, et al., (2012) melalui penelitian selama 3 tahun di PPKS sub unit Kalianta Kabun Riau mendapatkan bahwa evapotranspirasi di perkebunan kelapa sawit rata-rata 1.104,5 mm/tahun.

Tarigan (2011) mendapatkan bahwa nilai evapotranspirasi kelapa sawit yang di tanam di lahan gambut di Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah selama 3 bulan (Juli-September) adalah sekitar 386 mm.

Taufik dan Siswoyo (2013) melaporkan evapotranspirasi yang terjadi di Perkebunan Kelapa Sawit Sub DAS Landak Kapuas sebesar 4.39 mm/hari atau setara dengan 1580 mm/tahun.

Sementara Harahap dan Darmosarkoro (1999), mendapatkan bahwa kelapa sawit memerlukan air 1.500-1.700 mm per tahun untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan produksinya.

Kesimpulannya, tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang "tidak rakus air" dibandingkan dengan tanaman lain lebih nyata jika tolok ukur yang digunakan adalah efisiensi penggunaan air.

Jika sejumlah akademisi telah memiliki kesimpulan yang seragam bahwa tanaman sawit tidak boros air, apakah kita masih meragukannya. Saya mempercayai kebenaran dan menghargai kerja-kerja ilmiah akademisi. Tak ada lagi keraguan, bahw sawit tidak boros air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun