Mohon tunggu...
ajid kurniawan
ajid kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - peladang multiplatform

laki-laki setengah abad yang ingin bertanam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Safari yang Lain di Hutan Lindung Sungai Wain

16 September 2019   18:27 Diperbarui: 17 September 2019   18:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BUKAN FOTOGRAFER BIASA: Fotografer anggota komunitas Balikpapan Friends of Wild Nature di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan.

Fotografi alam liar memang penuh tantangan. Inilah petualangan yang benar-benar bernama safari. Berburu bersenjatakan kamera, sasarannya binatang liar. Di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW).

AGUSDIN masih mengingat atas apa yang dilihatnya  saat berpatroli  pada 2016. Dia bersama tim patroli menemukan 300 jerat  satwa di dalam hutan. Bahkan seekor beruang madu ditemukan tergelantung akibat terjerat. 

Belum lagi penemuan belasan bom babi di banyak titik. Temuan ini menunjukkan praktik perburuan sudah berlangsung lama di dalam hutan.

Sinergi Pro Natura dengan komunitas fotografer memberi andil terhadap penurunan perburuan satwa liar. Secara tidak langsung, aktivitas fotografer alam liar di HLSW ikut mencegah orang yang melakukan perburuan yang awalnya merasa bebas.

Hubungan Pro Natura dengan komunitas fotografer bisa dibilang hubungan yang saling menguntungkan. Pro Natura membutuhkan peran fotografer karena keterbatasan teknologi kamera. Sebaliknya, fotografer memerlukan akses masuk ke HLSW untuk berpetualang memotret alam liar.

"Sejak Pro Natura menjadi mitra pemerintah, aktivitas perburuan di Hutan Lindung Sungai Wain sudah jauh berkurang," kata Vice Manager Pro Natura itu.

Safari yang Lain di Hutan Lindung Sungai Wain
Safari yang Lain di Hutan Lindung Sungai Wain
Minggu (25/08) sore pekan lalu, saya bersama Agusdin dan komunitas Balikpapan Friends of Wild Nature (BFoWN) berkumpul di Pos Ulin -- pos informasi dan pendataan pengunjung HLSW. Selama dua hari pada akhir pekan lalu, mereka melakukan aktivitas rutin pemotretan di dalam hutan.

Tidak banyak fotografer yang berhimpun dalam wadah BFoWN. Anggota tetapnya hanya belasan orang saja. Namun, BFoWN memiliki simpatisan hingga ratusan. BFoWN juga memiliki jaringan ke Borneo Bird Club. Ranah fotografi alam liar memang memiliki tantangan berbeda dibanding fotografi peristiwa.  Minimal, fotografer alam liar harus memiliki bekal pengetahuan tentang satwa.

"Fisik juga harus prima. Dan yang terpenting harus cinta alam," kata Sugeng Kuswardono, fotografer senior anggota komunitas BFoWN.

Sebagian besar anggota BFoWN sebelumnya berhimpun dalam wadah Hiperfokal (Himpunan Penggemar Fotografi Alam Liar). Sugeng salah satu di antaranya. Mereka mempunyai kesamaan visi. 

Menyampaikan cerita kepada orang-orang di masa kini dan mendatang lewat gambar-gambar indah kekayaan alam. Sebisa mungkin aktivitas pemotretan yang mereka lakukan selalu melibatkan masyarakat.

Di Kalimantan, kata Sugeng, fotografer yang tertarik untuk mengeksplorasi alam liar jumlahnya tidak banyak. Terbanyak ada di dua provinsi, yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Fotografer alam liar asal Malaysia dan Singapura cukup sering hunting foto ke HLSW.

BFoWN rutin melakukan hunting foto setiap minggu. Mengabadikan momen-momen sekaligus mengindentifikasi jenis-jenis satwa liar di hutan lindung seluas 11.000 hektare itu. 

Bagi Pro Natura selaku pengelola HLSW, keberadaan komunitas fotografer BFoWN sangat luar biasa membantu. Semakin banyak orang yang mengawasi dan memerhatikan hutan, akan menjadi portal penghalang  perburuan satwa liar.

Safari yang Lain di Hutan Lindung Sungai Wain
Safari yang Lain di Hutan Lindung Sungai Wain
"Kami meyakini seni fotografi alam liar tak akan bisa hidup tanpa basis sosial yang kuat. Kami tidak mengambil apapun, kecuali gambar. Hanya jejak kaki dan kenangan yang tertinggal," ujar Sugeng.

Hasil perburuan fotografer BFoWN menembus hutan, melintasi sungai, menunggu berjam-jam, bahkan berhari-hari, hingga objek sasaran tertangkap kamera telah terdokumentasi dalam buku "Pesona Keanekaragaman Hayati Kalimantan Timur.  

Inilah sajian foto hasil olah pikir Sugeng Kuswardono, Agusdin, Rocky Paolorossi, Julius, dan Eko Cahyono. Menyuguhkan tangkapan pose gagah buaya muara, kemunculan hewan langka, romantisme induk dan anaknya, dan segala keunikan satwa liar penghuni HLSW. 

Sekaligus menyampaikan pesan bahwa mereka tergerak dan berkejaran dengan waktu untuk mendokumentasikan flora, fauna, dan bentang alam, sebelum perekonomian ekstratif sumber daya alam sudah sampai titik terparah.

"Saat memotret, Rocky pernah tidak sadar kalau beberapa jengkal di atas kepalanya ada monyet. Pernah juga berpapasan dengan induk orangutan," ungkap Sugeng menceritakan petualangan mereka saat hunting foto.

***
Ucapan selamat datang dari peneliti dan pemerhati lingkungan Gabriella Fredriksson. Membuka lembar demi lembar buku bergambar buah karya BFoWN mengingatkan Gabby---sapaan Gabriella saat pertama kali datang ke HLSW pada 1994. Untuk tujuan penelitian S2. 

Ia terpukau melihat fragmen terakhir hutan dataran rendah dan pesisir, dengan inti hutan primer yang masih asli. Ia kemudian kembali pada 1997untuk penelitian lebih lanjut.

Gabby berharap buku berisikan keanekaragaman hayati di Kaltim ini tidak menjadi kenang-kenangan dari apa yang dulu ada, tetapi dapat membuka mata para pengambil keputusan.

Sebastian van Balen punya cerita lain. Dia sudah mengetahui rencana para fotografer berbakat asal  Balikpapan untuk mempublikasikan buku bergambar satwa liar. BFoWN bahkan memperlihatkan rancangannya kepada Sebastian sebelum buku itu dicetak. 

Sebastian terpesona melihatnya. Ia menghargai kesabaran dan keteguhan para fotografer Balikpapan. Tidak kurang dari lima anggota keluarga hewan langka ditampilkan dalam buku ini.

"Pesona keanekaragaman hayati di Kaltim mungkin lebih tepat disebut coffee table book. Dan para penulis bisa memilih waktu yang tepat untuk mempublikasikannya sembari ngopi," tulis Sebastian memberikan kata pengantar. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun